HUBUNGAN KEKUATAN OTOT, KEMAMPUAN FUNGSIONAL DAN TINGKAT STRESS DENGAN RESIKO JATUH PADA LANSIA DI WILAYAH RW 012 KARANGPAWITAN TAHUN 2022

Dublin Core

Title

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT, KEMAMPUAN FUNGSIONAL DAN TINGKAT STRESS DENGAN RESIKO JATUH PADA LANSIA DI WILAYAH RW 012 KARANGPAWITAN TAHUN 2022

Subject

Kekuatan Otot, Kemampuan Fungsional, Tingkat Stress, Resiko
Jatuh, Lansia

Description

Lansia adalah seseorang yang memiliki usia lebih 55 tahun serta penurunan
fungsi seluruh anggota tubuh. Jatuh adalah masalah umum pada orang tua. Faktor
risiko jatuh pada lansia perlu diidentifikasi karena dapat berguna dalam mencegah
jatuh. Faktor internal, seperti kekuatan otot, kemampuan fungsional dan tingkat
stres adalah tiga jenis faktor yang harus dipertimbangkan dalam mencegah jatuh.
Tujuan umum peneliti ini untuk mengetahui hubungan kekuatan otot,
Kemampuan fungsional, dan Stres mengenai Resiko jatuh dengan pada lansia di
perum Karangpawitan RW012 tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain
analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh lansia di Rw 012 Karangpawitan dengan n = 83. Instrumen yang
digunakan adalah Hand grip dynamometer, barthel indeks, PSS (Perceived Stress
Scale) dan TUGT (Time Up And Go Test) menggunakan analisa univariat, dan
analisa bivariat dengan menggunakan uji statistic yang digunakan adalah uji Chi
Square dengan Nilai p : 0,143 > α :0,05 maka Ho tidak terdapat hubungan
kekuatan otot dengan resiko jatuh pada lansia, Nilai p 0,00 < α :0,05 maka Ha
terdapat hubungan kemampuan fungsional dengan resiko jatuh pada lansia, Nilai p
0,110 > α :0,05 maka Ho tidak terdapat hubungan tingkat stress dengan resiko
jatuh pada lansia. Pada analisis risiko OR (Odds Ratio) Nilai OR 2,126 ( CI 95%
: (0,767 – 5,891), artinya kelompok lansia yang memeiliki kekuatan otot kurang
(< 22,5%), beresiko jatuh sebesar 2, 126 kali di bandingkan dengan kelompok
lansia yang memiliki kekuatan otot baik, Nilai OR 186,00 ( CI 95% : (20,204 –
1712,335), artinya kelompok lansia yang memeliki kemampuan fungsional
ketergantungan, beresiko jatuh sebesar 186 kali di bandingkan dengan kelompok
lansia yang memiliki kemampuan fungsional tidak ketergantungan, Nilai OR
0,439 ( CI 95% : (0,158 – 1,1120) beresiko jatuh sebesar 439 kali di bandingkan
dengan kelompok lansia yang memiliki stress. Kesimpulan tidak ada hubungan
kekuatan otot dengan resiko jatuh, ada hubungan kemampuan fungsional dengan
resiko jatuh, dan tidak ada hubungan tingkat stress dengan resiko jatuh.
Rekomendasi di tujukan kepada lansia untuk mempertahankan kekuatan otot,
kemampuan fungsional, dan penurunan stress, untuk lebih memperhatikan faktor
– faktor yang mempengaruhi resiko jatuh. Penelitan ini juga diharapkan berguna
mengupayakan untuk mencegah resiko jatuh.

Creator

Muhamad Nizar Agusni

Publisher

Perpustakaan Horizon Karawang

Date

Juli 2022

Contributor

Fajar bagus W

Format

PDF

Language

Indonesia

Files

Citation

Muhamad Nizar Agusni, “HUBUNGAN KEKUATAN OTOT, KEMAMPUAN FUNGSIONAL DAN TINGKAT STRESS DENGAN RESIKO JATUH PADA LANSIA DI WILAYAH RW 012 KARANGPAWITAN TAHUN 2022,” Repository Horizon University Indonesia, accessed March 16, 2025, https://repository.horizon.ac.id/items/show/1275.