Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUANG ISOLASI KHUSUS (RIK) RSUD KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMIK COVID-19
Dublin Core
Title
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUANG ISOLASI KHUSUS (RIK) RSUD KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMIK COVID-19
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUANG ISOLASI KHUSUS (RIK) RSUD KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMIK COVID-19
Subject
Beban kerja, Burnout, Pandemik Covid-19, Perawat.
Description
Burnout merupakan kondisi psikologis yang ditandai dengan gejala kelelahan secara emosional
(emotional exhaustion), sikap sinisme (depersonalization), dan ketidakmampuan diri dalam
menyelesaikan pekerjaan (diminished sense of personal achievement). Beban kerja merupakan
faktor yang berhubungan dengan terjadinya Burnout. Unit kerja yang memiliki beban kerja
kompleks adalah perawat di masa pandemik Covid-19. Beban kerja yang tinggi dapat
menyebabkan perawat mengalami kelelahan baik secara fisik maupun mental, apabila tidak
segera diatasi maka akan menimbulkan burnout atau kejenuhan dalam bekerja. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan burnout pada
perawat RSUD Kota Bandung khususnya di masa pandemik Covid-19. Metode yang
digunakan adalah penelitian jenis kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional.
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus terhadap perawat RSUD Kota Bandung dengan
jumlah sampel sebanyak 31 orang perawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) dan menggunkan
teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner beban kerja
dan kuesioner Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS). Data penelitian yang
terkumpul akan diolah menggunakan SPSS dan di uji menggunakan uji hipotesis spearman
rank. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara beban kerja dengan burnout pada
perawat Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Kota Bandung nilai P = 0.611 > 0.05, sebagian
besar perawat RIK RSUD Kota Bandung (54.8%) memiliki beban kerja berat dan hampir
seluruhnya (67.7%,) mengalami burnout dengan kategori ringan. Diharapkan hasil penelitian
ini dapat memberikan masukan bagi perawat dan pihak manajemen RSUD Kota Bandung
untuk lebih berwaspada terhadap gejala burnout agar gejala tersebut tidak berkembang menjadi
kondisi burnout. Sedangkan, bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat
dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya beban kerja atau burnout pada perawat.
(emotional exhaustion), sikap sinisme (depersonalization), dan ketidakmampuan diri dalam
menyelesaikan pekerjaan (diminished sense of personal achievement). Beban kerja merupakan
faktor yang berhubungan dengan terjadinya Burnout. Unit kerja yang memiliki beban kerja
kompleks adalah perawat di masa pandemik Covid-19. Beban kerja yang tinggi dapat
menyebabkan perawat mengalami kelelahan baik secara fisik maupun mental, apabila tidak
segera diatasi maka akan menimbulkan burnout atau kejenuhan dalam bekerja. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan burnout pada
perawat RSUD Kota Bandung khususnya di masa pandemik Covid-19. Metode yang
digunakan adalah penelitian jenis kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional.
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus terhadap perawat RSUD Kota Bandung dengan
jumlah sampel sebanyak 31 orang perawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) dan menggunkan
teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner beban kerja
dan kuesioner Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS). Data penelitian yang
terkumpul akan diolah menggunakan SPSS dan di uji menggunakan uji hipotesis spearman
rank. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara beban kerja dengan burnout pada
perawat Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Kota Bandung nilai P = 0.611 > 0.05, sebagian
besar perawat RIK RSUD Kota Bandung (54.8%) memiliki beban kerja berat dan hampir
seluruhnya (67.7%,) mengalami burnout dengan kategori ringan. Diharapkan hasil penelitian
ini dapat memberikan masukan bagi perawat dan pihak manajemen RSUD Kota Bandung
untuk lebih berwaspada terhadap gejala burnout agar gejala tersebut tidak berkembang menjadi
kondisi burnout. Sedangkan, bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat
dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya beban kerja atau burnout pada perawat.
Creator
Dhestirati Endang Anggraeni1
, Erna Irawan2
, Nurul Iklima3
, Agita Liliandari4
, Erna Irawan2
, Nurul Iklima3
, Agita Liliandari4
Source
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Date
september 2021
Contributor
Peri Irawan
Format
pdf
Language
indonesia
Type
text
Files
Citation
Dhestirati Endang Anggraeni1
, Erna Irawan2
, Nurul Iklima3
, Agita Liliandari4, “Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUANG ISOLASI KHUSUS (RIK) RSUD KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMIK COVID-19,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 21, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/1550.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUANG ISOLASI KHUSUS (RIK) RSUD KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMIK COVID-19,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 21, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/1550.