Analisis Kualitas Udara untuk Monitoring Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Dublin Core
Title
Analisis Kualitas Udara untuk Monitoring Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Subject
Air quality, CO, CO2, analysis
Description
Kualitas udara merupakan faktor penting dalam kesehatan sanitasi rumah sakit.Rumah sakit
merupakan instasi pelayanan kesehatan dengan inti kegitan promotive, preventif, kuratif, dan
rehabilitative. Gas CO dan CO2 merupakan salah satu indikator dalam penilaian kesehatan
lingkungan sanitasi rumah sakit sesuai dengan Kepmenkes 1204 tahun 2004. Alat monitoring
yang dibuat fokus untuk melihat kondisi gas CO dan CO2 secara real-time. Analisis deskriptif
dilakukan dengan menggunakan 10 parameter statistik. Selain analisis deksriptif juga
menggunakan analisa histrogram. Hasil pengujian yang dilakukan pada tiga kondisi yakni
kamar pasien, area parkir, dan pada ruang tunggu mendapat hasil yang bervariasi. Pada kamar
pasien didapatkan hasil kualitas udara yang paling baik. Sedangkan pada area parkir
mendapatkan hasil yang paling buruk. Pada area ruang tunggu rumah sakit hasil yang
didapatkan kadar CO2 yang buruk. Alat pengukuran berdasarkan hasil kalibrasi mengalami
error sebesar 15,11% untuk sensor CO dan 24,08% untuk 24,08%. Hasil pengujian pengiriman
informasi dari mikrokontroller ke aplikasi meunjukkan hasil error sebesar 2,3%.
Air quality is an important factor in hospital sanitation health. Hospital is a health service
institution with a core of promotive, preventive, curative, and rehabilitative activities. CO and
CO2 gas is one indicator in the hospital's environmental sanitation health assessment in
accordance with the Kepmenkes 1204 of 2004. Monitoring tools are made to focus on seeing
the condition of CO and CO2 gases in real-time. Descriptive analysis was carried out using 10
statistical parameters. In addition to descriptive analysis also uses histrogram analysis. The
results of tests conducted on three conditions namely the patient's room, parking area, and in
the waiting room get varied results. In the patient's room the best air quality results were
obtained. Whereas in the parking area get the worst results. In the hospital waiting room area
the results obtained were poor CO2 levels. Measurement tools based on calibration results
experienced an error of 15.11% for CO sensors and 24.08% for 24.08%. The test results of
sending information from the microcontroller to the application show an error of 2.3%.
merupakan instasi pelayanan kesehatan dengan inti kegitan promotive, preventif, kuratif, dan
rehabilitative. Gas CO dan CO2 merupakan salah satu indikator dalam penilaian kesehatan
lingkungan sanitasi rumah sakit sesuai dengan Kepmenkes 1204 tahun 2004. Alat monitoring
yang dibuat fokus untuk melihat kondisi gas CO dan CO2 secara real-time. Analisis deskriptif
dilakukan dengan menggunakan 10 parameter statistik. Selain analisis deksriptif juga
menggunakan analisa histrogram. Hasil pengujian yang dilakukan pada tiga kondisi yakni
kamar pasien, area parkir, dan pada ruang tunggu mendapat hasil yang bervariasi. Pada kamar
pasien didapatkan hasil kualitas udara yang paling baik. Sedangkan pada area parkir
mendapatkan hasil yang paling buruk. Pada area ruang tunggu rumah sakit hasil yang
didapatkan kadar CO2 yang buruk. Alat pengukuran berdasarkan hasil kalibrasi mengalami
error sebesar 15,11% untuk sensor CO dan 24,08% untuk 24,08%. Hasil pengujian pengiriman
informasi dari mikrokontroller ke aplikasi meunjukkan hasil error sebesar 2,3%.
Air quality is an important factor in hospital sanitation health. Hospital is a health service
institution with a core of promotive, preventive, curative, and rehabilitative activities. CO and
CO2 gas is one indicator in the hospital's environmental sanitation health assessment in
accordance with the Kepmenkes 1204 of 2004. Monitoring tools are made to focus on seeing
the condition of CO and CO2 gases in real-time. Descriptive analysis was carried out using 10
statistical parameters. In addition to descriptive analysis also uses histrogram analysis. The
results of tests conducted on three conditions namely the patient's room, parking area, and in
the waiting room get varied results. In the patient's room the best air quality results were
obtained. Whereas in the parking area get the worst results. In the hospital waiting room area
the results obtained were poor CO2 levels. Measurement tools based on calibration results
experienced an error of 15.11% for CO sensors and 24.08% for 24.08%. The test results of
sending information from the microcontroller to the application show an error of 2.3%.
Creator
Khodijah Amiroh, Oktavia Ayu Permata, Farah Zakiyah Rahmanti
Publisher
Perpustakaan Horizon Karawang
Date
2019
Contributor
Fajar bagus W
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
Text
Files
Collection
Citation
Khodijah Amiroh, Oktavia Ayu Permata, Farah Zakiyah Rahmanti, “Analisis Kualitas Udara untuk Monitoring Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 22, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/3191.