ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN DI PUSAT REHABILITASI YAYASAN ISLAM DARUL IMAN AT- THORFIYAH, DESA. TELAGASARI, KEC. PURWASARI, KAB. KARAWANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN DI PUSAT REHABILITASI YAYASAN ISLAM DARUL IMAN AT- THORFIYAH, DESA. TELAGASARI, KEC. PURWASARI, KAB. KARAWANG

Halusinasi Pendengaran

Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Halusinasi adalah keadaan seseorang yang mengalami perubahan pola dan jumlah rangsangan yang dimulai secara internal atau eksternal di sekitarnya dengan pengurangan, pembesaran, distorsi, atau ketidaknormalan respon terhadap setiap rangsangan (Pardede, 2019). Fase Halusinasi terbagi 4 fase yaitu, fase comforting, fase comdemming, fase controlling, fase conquering. Berdasarkan hasil pengkajian yang penulis lakukan pada klien yang mengalami Halusinasi pendengaran dan data yang di dapat antara lain Klien mengatakan isi halusinasinya adalah ada anak kecil yang selalu mengajak nya bermain dan tertawa klien merasa senang jika sosok anak kecil itu dating menghampirinya akan tetapi klien merasa kesal dan marah jika sosok laki-laki yang datnng menemuinya dengan alasan sosok laki-laki tersebut ingin membunuh sosok anak kecil tersebut. Hal tersebut terjadi pada saat melamun dan berdiam diri sendiri. Waktu terjadi halusinasi pada malam hari dengan frekuensi 2-5x/mnt. kadang jika marah sering melempar barang dan memukul pintu, data objektif Klien tampak sering melamun, Klien tampak menyendiri, tampak tertawa sendiri, dengan data tambahan klien sering merasa malu dan tidak percaya diri untuk keluar dari kamar klien juga malu untuk melakukan interaksi dengan teman lainnya. Dan hasil masalah utama yang muncul adalah Halusinasi pendengaran. Perencanaan halusiansi pendengaran : mengidentifikasi jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, respon terhadap halusinasi, mengajarkan menghardik, anjurkan memasukan kejadwal harian cara menghardik, intervensi lanjutan mengontrol halusinasi dengan cara kedua : bercakap – cakap dan mengontol halusinasi dengan cara ketiga : melaksanakan aktivitas terjadwal. Serta tidak lupa untuk mengajarkan kepada klien mengenai keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan yang lainnya, serta mengkaji aspek positif dan melakukan kegiatan yang disukai oleh klien untuk meningkatkan rasa percaya diri nya. Evaluasi yang diharapkan adalah klien dapat mengidentifikasi jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, respon terhdap halusinasi, klien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik, bercakap – cakap, mampu berinteraksi dengan teman minimal sekamarnya dan melakukan aktivitas terjadwal.

Cici Rianti

Perpustakaan Horizon karawang

Juni 2023

Fajar Bagus W

PDF

Indonesia

Text