PENGARUH PEMERIAN ORALIT 200 TERHADAP LAMA PERAWATAN PADA BY.H USIA 11 BULAN DENGAN DIAGNOSA DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN DI DESA KARANG HAUR RT001/RW003 KEC.PEBAYURAN KAB.BEKASI TAHUN 2020

PENGARUH PEMERIAN ORALIT 200 TERHADAP LAMA PERAWATAN PADA BY.H USIA 11 BULAN DENGAN DIAGNOSA DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN DI DESA KARANG HAUR RT001/RW003 KEC.PEBAYURAN KAB.BEKASI TAHUN 2020

Bayi, Diare akut dehidrasi ringan-sedang , oralit, lama perawatan

Menurut Goi (2010) bayi adalah istilah umum bagi usia 28-1 tahun (bayi), anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Pada usia bayi, merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat mencapai puncaknya pada usia 24 bulan, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Bayi dengan usia dibawah 1 tahun sering terjadi kesalahan dilingkungannya dalam merawat bayi. Salah satunya dari faktor lingkungan yang bisa menyebabkan diare pada bayi. Diare merupakan defekasi encer lebih dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa darah dan/lendir dalam feses, sedangkan diare akut itu sendiri di definisikan dengan diare yang terjadi secara mendadak pada bayi. Pada kasus diare dehidrasi merupakan komplikasi yang sering terjadi. hipovolemia merupakan dimana kondisi saat kadar bagian cair dari darah (plasma) terlalu rendah dan akan mengakibatkan kekurangan cairan (Sodikin, 2011). Salah satu intervensi untuk menurunkan diare dengan cara pemberian oralit 200. Teknik oralit 200 dilakukan pada bayi yang menderita diare akut dehidrasi ringan-sedang. Hasil dari pelaksanaan oralit 200 dengan teknik lama perawatan pada By.H selama pemberian 3 jam adalah adanya penurunan diare, diare awal 6 kali. Setelah di berikan oralit 200 smenjadi 5 kali. Hari kedua intervensi, diare klien menjadi 4 kali. Hal ini membuktikan adanya perubahan yang signifikan pada diare tubuh klien setelah dilakukan teknik pemberian oralit 200 selama 3 jam pertama.

Suhaenah

Perpustakaan Horizon Karawang

2020

Fajar bagus W

PDF

Indonesia

text