MENGGALI PELUANG EKSPANSI PASAR: DIVERSIFIKASI EKSPOR MINYAK SAWIT MENTAH (CPO) INDONESIA DAN PRODUK DERIVATIFNYA KE NEGARA NONTRADISIONAL

MENGGALI PELUANG EKSPANSI PASAR: DIVERSIFIKASI EKSPOR MINYAK SAWIT MENTAH (CPO) INDONESIA DAN PRODUK DERIVATIFNYA KE NEGARA NONTRADISIONAL

FGLS-SUR, Keunggulan kompetitif, Pasar Nontradisional, CPO

Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi produsen dan eksportir utama Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunan atau derivatifnya di tingkat global. Meskipun demikian, fokus ekspor CPO Indonesia masih banyak tertuju pada pasar-pasar tradisional. Tingginya ketergantungan tersebut menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan ekspor, terutama dalam situasi guncangan ekonomi di negara-negara yang bersangkutan. Oleh karena itu, strategi yang dapat diambil adalah melakukan diversifikasi ekspor menuju pasar-pasar nontradisional sebagai negara tujuan baru. Dengan demikian, diperlukan suatu kajian yang menyeluruh mengenai keunggulan kompetitif, kedudukan pasar, dan peluang pengembangan pasar ekspor CPO Indonesia, serta identifikasi terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap volume ekspor CPO Indonesia ke tujuh negara nontradisional, yaitu Vietnam, Filipina, Turki, Ghana, Senegal, Guinea Khatulistiwa, dan Fiji, dalam rentang 2001-2019. Komoditas yang menjadi fokus analisis adalah Crude Palm Oil (CPO) Indonesia dan produk derivatifnya yang terklasifikasi dalam kode HS 1511. Pendekatan analisis yang diterapkan dalam penelitian ini mencakup analisis Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), X-Model, serta regresi data panel. Hasil analisis mengindikasikan bahwa keunggulan kompetitif CPO Indonesia sangat tinggi di negara-negara yang diteliti. Potensi pengembangan pasar yang optimis terdapat di Vietnam, Filipina, dan Ghana, sementara pasar yang memiliki potensi pengembangan yang lebih rendah terletak di Turki, Fiji, dan Guinea Khatulistiwa. Adapun pasar dengan potensi pengembangan yang kurang optimal terletak di Senegal. Beberapa faktor yang terbukti secara signifikan memengaruhi volume ekspor CPO Indonesia meliputi Produk Domestik Bruto (PDB) riil, RCA, harga, nilai tukar riil, dan jarak ekonomi. Diharapkan pemerintah dapat memperkuat kerja sama perdagangan dengan mengeliminasi hambatan tarif perdagangan terhadap negara-negara yang memiliki pasar yang menjanjikan. Sementara itu, untuk negara-negara dengan potensi kurang optimal, strategi promosi dagang yang lebih intensif diharapkan dapat meningkatkan penetrasi pasar di negara-negara tersebu

Muhammad Idris1, Siskarossa Ika Oktora1

https://ejournal.brin.go.id/JEP/issue/view/300

Politeknik Statistika STIS

2023

Fajar Bagus W

PDF

Indonesia

Text