Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi terhadap
Pengetahuan dan Sikap pada Remaja Putri dalam Menghadapi
Menarche
The Influence of Menstruation Health Education on Knowledge and Attitudes of Young Women in
Facing Menarche
Dublin Core
Title
Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi terhadap
Pengetahuan dan Sikap pada Remaja Putri dalam Menghadapi
Menarche
The Influence of Menstruation Health Education on Knowledge and Attitudes of Young Women in
Facing Menarche
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi terhadap
Pengetahuan dan Sikap pada Remaja Putri dalam Menghadapi
Menarche
The Influence of Menstruation Health Education on Knowledge and Attitudes of Young Women in
Facing Menarche
Subject
Pengetahuan, Sikap, Menarche
Description
PENDAHULUAN
Selama masa remaja, perubahan tubuh terjadi begitu cepat, adanya pertumbuhan dan perkembangan
dalam system perubahan tubuh, yang memerlukan pemahaman, bimbingan dan dukungan terhadap lingkungan,
agar terciptanyan kesehatan secara fisik, mental dan social. Menurut World Health Organization (WHO),
dianggap sebagai remaja pada usia 10 hingga 18 tahun. Berdasarkan latar belakang etnis atau ras, rata-rata usia
wanita mengalami menarche bervariasi sekitar usia 12 tahun (Lacroix and Langker, 2019).
Risiko psikologis yang dihadapi para remaja yang mengalami pubertas adalah kurangnya kesiapan
(UNESCO dan Dewan Kependudukan dan Keluarga Nasional Perencanaan, 2013). Kesiapan menghadapi
menarche adalah kondisi siap menghadapi haid pertama yang merupakan salah satu bentuk kematangan fisik.
Menurut Retnaningsih, Wulandari dan Afriana (2018), 77,8% dari siswa yang belum siap untuk menstruasi yaitu
mereka yang dapat beresiko mengalami kecemasan dan kurangnya dalam perilaku vulva hygiene.
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
92
Haid pertama yang dialami remaja putri banyak sekali yang mengakibatkan kekhawatiran, ketakutan,
penyebabnya dikarenakan nyeri haid yang sering sekali dialami pada saat haid pertama dan haid kedua. Rasa
sakitnya terjadi dibagian bawah perut, pinggul, punggung bagian bawah atau paha. Hal tersebut wajar dialami
oleh seorang perempuan (Rudi, 2016).
Pengetahuan sangat penting diberikan pada siswi sebelum mengalami menarche sebab jika seorang
remaja tidak diberikan pemahaman tentang menarche serta belum mempersiapkan menghadapi menarche akan
timbul perasaan atau hasrat untuk menolak proses fisiologis tersebut. Akan muncul asumsi yang keliru tentang
menstruasi, mereka akan beranggapan menstruasi sesuatu yang kotor, tidak suci, najis, ternoda dan mengancam
keadaan dan dapat berlanjut kearah yang lebih negatif. Berbeda bagi mereka yang sudah bersikap positif saat
menghadapi menarche, mereka akan merasa suka dan bangga dikarenakan mereka menganggap dirinya sudah
dewasa secara biologis (Merlis, 2021).
Menarche merupakan suatu tanda yang penting bagi wanita untuk menunjukkan adanya produksi hormon
yang diproduksi oleh hipotalamus kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus. Perempuan yang belum siap
menghadapi menarche akan timbul ada keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut, mereka akan
merasa haid sebagai sesuatu yang kejam dan mengancam, keadaan ini dapat berlanjut kearah yang lebih negatif.
Oleh karena itu Memberikan pendidikan kesehatan dengan informasi yang benar tentang menstruasi sangat
berguna bagi remaja putri dalam mengahadapi fase awal menstruasi dan juga agar remaja putri tidak khawatir
dengan apa yang akan ia hadapi.
2. METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain pre-
eksperimental dengan metode one group pretest posttest design. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh pengetahuan sebelum dilakukannya Pendidikan Kesehatan mengenai menstruasi. Akan dilaksanakan
dua kali pengukuran, yaitu yang pertama dilakukannya sebelum memberikan Pendidikan Kesehatan, melalui
kuisioner pertama (pretest). Dan yang kedua (Post test) digunakan untuk melihat sejauh mana perubahan
pengetahuan dan sikap setelah diberikan Pendidikan Kesehatan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas Sekolah dasar di SD Wilayah Dukuhwaluh terdiri dari
SD N 1 Dukuhwaluh, SDN 2 Dukuhwaluh, SDN 3 Dukuhwaluh, SDN 4 Dukuhwaluh dan SD UMP, SD UMP
memiliki siswi dari usia remaja sebanyak 287 Remaja Siswi di SD wilayah Dukuhwaluh. Pada penelitian
pendahuluan siswi yang belum mengalami menstruasi di SD Wilayah Dukuhwaluh sebanyak 133 siswi, jadi
untuk total populasi sebanyak 133 siswi.
Sampel adalah bagian dari kuantitas dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi (Sugiyono,
2013). Jadi sampel yang dibutuhkan dalm penelitian ini adalah 56 responden di SD Wilayah Dukuhwaluh yang
ditemukan menggunakan rumus besar sampel untuk analitik korelatif ordinal-ordinal (Sopiyudin, 2021).
3. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan analisis univariat dapat diketahui bahwa dari 56 responden, umur responden berkisar antara
10-12 tahun. 23 responden (41%) berumur 10 tahun, 23 responden (41%) berumur 11 tahun, dan 10 responden
(18%) berumur 12 tahun. Pada Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja dalam Menghadapi Menarche
Sebelum dan Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang menstruasi diketahui bahwa hasil distribusi
frekuensi responden dari jawaban tentang pengetahuan remaja sebelum diberikannya pendidikan kesehatan
tentang menstruasi yang memiliki pengetahuan baik 31 responden (55,36%), 13 responden (23,21%) memiliki
pengetahuan cukup, dan 12 responden (21,43%) memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan pendidikan
kesehatan tentang menstruasi terdapat 54 responden (96,43%) memiliki pengetahuan baik, 1 responden (1,79%)
memiliki pengetahuan cukup, dan 1 responden (1,79%) memiliki pengetahuan kurang.
Dari analisis bivariat Pada penelitian ini uji normalitas dan dilakukan metode Shapiro-Wilk menunjukan
bahwa uji normalitas terhadap pengetahuan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk didapatkan hasil pada
variable pre-test 0,001 dan post-test sebesar 0,000, yang artinya jika nilai signifikansi <0,05 maka data
penelitian tidak berdistribusi normal, jadi data tidak berdistribusi normal maka uji statistik dilanjutkan dengan
menggunakan metode statistik non-parametrik menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Pada
Distribusi Uji Normalitas pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi tentang sikap Menarche
menggunakan Shapiro-Wilk menunjukan bahwa uji normalitas terhadap sikap dengan menggunakan uji
Shapiro-Wilk didapatkan hasil pada variable pre-test 0,000 dan post-test sebesar 0,044 yang artinya jika nilai
signifikansi <0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal, jadi data tidak berdistribusi normal maka uji
statistik dilanjutkan dengan menggunakan metode statistik non-parametrik menggunakan uji statistik Wilcoxon
Signed Rank Test.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menstruasi dalam
Menghadapi Menarche, Hasil Analisis Uji Wilcoxon yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 31 responden
(55,36%), kemudian setelah dilakukannya pendidikan kesehatan yang memiliki pengetahuan baik 1 responden
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
93
(96,43%). Berdasarkan hasil perhitungan Wilcoxon didapatkan nilai p value (Asymp.Sig 2 tailed) sebesar 0,000
(<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil dari uji statistic dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang menstruasi pada remaja putri.
Pada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap Sikap Remaja Putri dalam
Menghadapi Menarche . hasil sikap remaja sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan tetang menstruasi dalam
kategori positif sebanyak 8 responden (85,71%), kemudian setelah dilakukannya pendidikan kesehatan dalam
kategori positif sebanyak 56 responden (100%). Berdasarkan hasil perhitungan Wilcoxon didapatkan nilai p
value (Asymp.Sig 2 tailed) sebesar 0,000 (<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil dari uji statistic
dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap tentang menstruasi pada remaja
putri.
4. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 56 responden diperoleh hasil pengelohan data dengan Teknik
Analisa data yang dibagi menjadi dua yaitu Analisa univariat dan Analisa bivariat. Analisa univariat yaitu terdiri
dari karakteristik responden usia, pengetahuan dan sikap, Analisa bivariat yaitu terdiri dari pengaruh pendidikan
kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche.
Berdasarkan Analisa univariat karakteristik responden usia hasil penelitian didapatkan bahwa usia
responden pada kategori remaja awal (10-12 tahun) dari 56 responden, di usia 10 tahun sebanyak 23 responden
(44%), pada usia 11 tahun sebanyak 23 responden (44%), dan 10 responden pada usia 12 tahun (18%). Hal ini
menunjukan bahwa Sebagian besar responden yang belum mengalami menstruasi berada pada perkembangan
remaja awal.
Distribusi frekuensi pengetahuan remaja putri sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang
menstruasi dapat diketahui bahwa dari 56 responden (100%) terdapat 31 responden (55,36%) memiliki
pengetahuan yang baik, 13 responden memiliki pengetahuan cukup (23,41%), 12 responden (21,43%) memiliki
pengetahuan kurang. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi, pengetahuan responden pada
kategori kurang menjadi 1 responden (1,79%), memiliki kategori cukup menjadi 1 responden (1.79%), dan yang
memiliki kategori pengetahuan baik meningkat menjadi 54 responden (96,43%). Hal ini menunujukan bahwa
terdapat perubahan pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi dalam
menghadapi menarche.
Berdasarkan hasil penelitian dari distribusi frekuensi sikap remaja putri sebelum diberikannya pendidikan
kesehatan tentang menstruasi dalam menghadapi menarche, dari 56 responden terdapat 8 reponden (14,29%)
memiliki sikap negative dan 48 responden (85,71%) memiliki sikap positif, dan setelah diberikan pendidikan
kesehatan tentang menstruasi dalam menghadapi menarche, didapatkan dari 56 responden terdapat semua
responden memiliki sikap positif 56 (100%) dan tidak ada yang memiliki sikap negatif.
Berdasarkan Analisa bivariat Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan
remaja putri dalam menghadapi Menarche Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan
antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi. Sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan didapatkan nilai rata-rata 10,34 dan
sesudah diberikan kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan didapatkan nilai rata-rata 13,05.
Kemudian didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) =0,00 (<0,05) karena nilai 0,00 lebih kecil dari <0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara hasil pengetahuan dari pendidikan kesehatan tentang menstruasi,
sehingga dapat disimpulkan pula bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap
pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche di SD Wilayah Dukuhwaluh. Hal ini sesuai
dengan penelitian Hermi (2018) menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan mampu meningkatkan
pengetahuan tentang menstruasi.
Hermi (2018) menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan tentang
menstruasi. Selain itu Asnah (2019) pendidikan kesehatan yang diberikan kepada siswa dapat meningkatkan
pengetahuan terhadap manajemen kesehatan menstruasi.
Berdasarkan pengaruh pendidikan kesehatan tetang menstruasi terhadap sikap sebelum diberikan
pendidikan kesehatan dengan nilai rata-rata 29,21 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan nilai
rata-rata 32,71 , dari kedua nilai rata-rata tersebut terdapat perubahan perbedaan antara nilai sikap sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah 3,5. Hasil uji statistik didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
=0,00 (<0,05) karena nilai 0,00 lebih kecil dari <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, yang
artinya ada perbedaan antara hasil sikap dari pendidikan kesehatan tentang menstruasi untuk Pre Test dan Post
Test, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap
pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche di SD Wilayah Dukuhwaluh.
Hal ini sesuai dengan penelitian Asnah dkk (2019) yang menyatakan nilai rata-rata sikap siswi sebelum
diberi pendidikan kesehatan adalah 10.23 dan setelah diberikan pendidian kesehatan adalah 11.86. Hasil uji
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
94
statistik diperoleh beda mean 1.62 dan nilai P=0,001,maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pendidikan kesehatan terhadap sikap siswa.
Hal ini sesuai dengan penelitian Asnah dkk (2019) yang menyatakan nilai rata-rata sikap siswi sebelum
diberi pendidikan kesehatan adalah 10.23 dan setelah diberikan pendidian kesehatan adalah 11.86. Hasil uji
statistik diperoleh beda mean 1.62 dan nilai P=0,001,maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pendidikan kesehatan terhadap sikap siswa.
5. KESIMPULAN
Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja
putri dalam menghadapi menarche.
Selama masa remaja, perubahan tubuh terjadi begitu cepat, adanya pertumbuhan dan perkembangan
dalam system perubahan tubuh, yang memerlukan pemahaman, bimbingan dan dukungan terhadap lingkungan,
agar terciptanyan kesehatan secara fisik, mental dan social. Menurut World Health Organization (WHO),
dianggap sebagai remaja pada usia 10 hingga 18 tahun. Berdasarkan latar belakang etnis atau ras, rata-rata usia
wanita mengalami menarche bervariasi sekitar usia 12 tahun (Lacroix and Langker, 2019).
Risiko psikologis yang dihadapi para remaja yang mengalami pubertas adalah kurangnya kesiapan
(UNESCO dan Dewan Kependudukan dan Keluarga Nasional Perencanaan, 2013). Kesiapan menghadapi
menarche adalah kondisi siap menghadapi haid pertama yang merupakan salah satu bentuk kematangan fisik.
Menurut Retnaningsih, Wulandari dan Afriana (2018), 77,8% dari siswa yang belum siap untuk menstruasi yaitu
mereka yang dapat beresiko mengalami kecemasan dan kurangnya dalam perilaku vulva hygiene.
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
92
Haid pertama yang dialami remaja putri banyak sekali yang mengakibatkan kekhawatiran, ketakutan,
penyebabnya dikarenakan nyeri haid yang sering sekali dialami pada saat haid pertama dan haid kedua. Rasa
sakitnya terjadi dibagian bawah perut, pinggul, punggung bagian bawah atau paha. Hal tersebut wajar dialami
oleh seorang perempuan (Rudi, 2016).
Pengetahuan sangat penting diberikan pada siswi sebelum mengalami menarche sebab jika seorang
remaja tidak diberikan pemahaman tentang menarche serta belum mempersiapkan menghadapi menarche akan
timbul perasaan atau hasrat untuk menolak proses fisiologis tersebut. Akan muncul asumsi yang keliru tentang
menstruasi, mereka akan beranggapan menstruasi sesuatu yang kotor, tidak suci, najis, ternoda dan mengancam
keadaan dan dapat berlanjut kearah yang lebih negatif. Berbeda bagi mereka yang sudah bersikap positif saat
menghadapi menarche, mereka akan merasa suka dan bangga dikarenakan mereka menganggap dirinya sudah
dewasa secara biologis (Merlis, 2021).
Menarche merupakan suatu tanda yang penting bagi wanita untuk menunjukkan adanya produksi hormon
yang diproduksi oleh hipotalamus kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus. Perempuan yang belum siap
menghadapi menarche akan timbul ada keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut, mereka akan
merasa haid sebagai sesuatu yang kejam dan mengancam, keadaan ini dapat berlanjut kearah yang lebih negatif.
Oleh karena itu Memberikan pendidikan kesehatan dengan informasi yang benar tentang menstruasi sangat
berguna bagi remaja putri dalam mengahadapi fase awal menstruasi dan juga agar remaja putri tidak khawatir
dengan apa yang akan ia hadapi.
2. METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain pre-
eksperimental dengan metode one group pretest posttest design. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh pengetahuan sebelum dilakukannya Pendidikan Kesehatan mengenai menstruasi. Akan dilaksanakan
dua kali pengukuran, yaitu yang pertama dilakukannya sebelum memberikan Pendidikan Kesehatan, melalui
kuisioner pertama (pretest). Dan yang kedua (Post test) digunakan untuk melihat sejauh mana perubahan
pengetahuan dan sikap setelah diberikan Pendidikan Kesehatan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas Sekolah dasar di SD Wilayah Dukuhwaluh terdiri dari
SD N 1 Dukuhwaluh, SDN 2 Dukuhwaluh, SDN 3 Dukuhwaluh, SDN 4 Dukuhwaluh dan SD UMP, SD UMP
memiliki siswi dari usia remaja sebanyak 287 Remaja Siswi di SD wilayah Dukuhwaluh. Pada penelitian
pendahuluan siswi yang belum mengalami menstruasi di SD Wilayah Dukuhwaluh sebanyak 133 siswi, jadi
untuk total populasi sebanyak 133 siswi.
Sampel adalah bagian dari kuantitas dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi (Sugiyono,
2013). Jadi sampel yang dibutuhkan dalm penelitian ini adalah 56 responden di SD Wilayah Dukuhwaluh yang
ditemukan menggunakan rumus besar sampel untuk analitik korelatif ordinal-ordinal (Sopiyudin, 2021).
3. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan analisis univariat dapat diketahui bahwa dari 56 responden, umur responden berkisar antara
10-12 tahun. 23 responden (41%) berumur 10 tahun, 23 responden (41%) berumur 11 tahun, dan 10 responden
(18%) berumur 12 tahun. Pada Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja dalam Menghadapi Menarche
Sebelum dan Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang menstruasi diketahui bahwa hasil distribusi
frekuensi responden dari jawaban tentang pengetahuan remaja sebelum diberikannya pendidikan kesehatan
tentang menstruasi yang memiliki pengetahuan baik 31 responden (55,36%), 13 responden (23,21%) memiliki
pengetahuan cukup, dan 12 responden (21,43%) memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan pendidikan
kesehatan tentang menstruasi terdapat 54 responden (96,43%) memiliki pengetahuan baik, 1 responden (1,79%)
memiliki pengetahuan cukup, dan 1 responden (1,79%) memiliki pengetahuan kurang.
Dari analisis bivariat Pada penelitian ini uji normalitas dan dilakukan metode Shapiro-Wilk menunjukan
bahwa uji normalitas terhadap pengetahuan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk didapatkan hasil pada
variable pre-test 0,001 dan post-test sebesar 0,000, yang artinya jika nilai signifikansi <0,05 maka data
penelitian tidak berdistribusi normal, jadi data tidak berdistribusi normal maka uji statistik dilanjutkan dengan
menggunakan metode statistik non-parametrik menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Pada
Distribusi Uji Normalitas pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi tentang sikap Menarche
menggunakan Shapiro-Wilk menunjukan bahwa uji normalitas terhadap sikap dengan menggunakan uji
Shapiro-Wilk didapatkan hasil pada variable pre-test 0,000 dan post-test sebesar 0,044 yang artinya jika nilai
signifikansi <0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal, jadi data tidak berdistribusi normal maka uji
statistik dilanjutkan dengan menggunakan metode statistik non-parametrik menggunakan uji statistik Wilcoxon
Signed Rank Test.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menstruasi dalam
Menghadapi Menarche, Hasil Analisis Uji Wilcoxon yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 31 responden
(55,36%), kemudian setelah dilakukannya pendidikan kesehatan yang memiliki pengetahuan baik 1 responden
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
93
(96,43%). Berdasarkan hasil perhitungan Wilcoxon didapatkan nilai p value (Asymp.Sig 2 tailed) sebesar 0,000
(<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil dari uji statistic dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang menstruasi pada remaja putri.
Pada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap Sikap Remaja Putri dalam
Menghadapi Menarche . hasil sikap remaja sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan tetang menstruasi dalam
kategori positif sebanyak 8 responden (85,71%), kemudian setelah dilakukannya pendidikan kesehatan dalam
kategori positif sebanyak 56 responden (100%). Berdasarkan hasil perhitungan Wilcoxon didapatkan nilai p
value (Asymp.Sig 2 tailed) sebesar 0,000 (<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil dari uji statistic
dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap tentang menstruasi pada remaja
putri.
4. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 56 responden diperoleh hasil pengelohan data dengan Teknik
Analisa data yang dibagi menjadi dua yaitu Analisa univariat dan Analisa bivariat. Analisa univariat yaitu terdiri
dari karakteristik responden usia, pengetahuan dan sikap, Analisa bivariat yaitu terdiri dari pengaruh pendidikan
kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche.
Berdasarkan Analisa univariat karakteristik responden usia hasil penelitian didapatkan bahwa usia
responden pada kategori remaja awal (10-12 tahun) dari 56 responden, di usia 10 tahun sebanyak 23 responden
(44%), pada usia 11 tahun sebanyak 23 responden (44%), dan 10 responden pada usia 12 tahun (18%). Hal ini
menunjukan bahwa Sebagian besar responden yang belum mengalami menstruasi berada pada perkembangan
remaja awal.
Distribusi frekuensi pengetahuan remaja putri sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang
menstruasi dapat diketahui bahwa dari 56 responden (100%) terdapat 31 responden (55,36%) memiliki
pengetahuan yang baik, 13 responden memiliki pengetahuan cukup (23,41%), 12 responden (21,43%) memiliki
pengetahuan kurang. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi, pengetahuan responden pada
kategori kurang menjadi 1 responden (1,79%), memiliki kategori cukup menjadi 1 responden (1.79%), dan yang
memiliki kategori pengetahuan baik meningkat menjadi 54 responden (96,43%). Hal ini menunujukan bahwa
terdapat perubahan pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi dalam
menghadapi menarche.
Berdasarkan hasil penelitian dari distribusi frekuensi sikap remaja putri sebelum diberikannya pendidikan
kesehatan tentang menstruasi dalam menghadapi menarche, dari 56 responden terdapat 8 reponden (14,29%)
memiliki sikap negative dan 48 responden (85,71%) memiliki sikap positif, dan setelah diberikan pendidikan
kesehatan tentang menstruasi dalam menghadapi menarche, didapatkan dari 56 responden terdapat semua
responden memiliki sikap positif 56 (100%) dan tidak ada yang memiliki sikap negatif.
Berdasarkan Analisa bivariat Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan
remaja putri dalam menghadapi Menarche Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan
antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi. Sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan didapatkan nilai rata-rata 10,34 dan
sesudah diberikan kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan didapatkan nilai rata-rata 13,05.
Kemudian didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) =0,00 (<0,05) karena nilai 0,00 lebih kecil dari <0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara hasil pengetahuan dari pendidikan kesehatan tentang menstruasi,
sehingga dapat disimpulkan pula bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap
pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche di SD Wilayah Dukuhwaluh. Hal ini sesuai
dengan penelitian Hermi (2018) menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan mampu meningkatkan
pengetahuan tentang menstruasi.
Hermi (2018) menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan tentang
menstruasi. Selain itu Asnah (2019) pendidikan kesehatan yang diberikan kepada siswa dapat meningkatkan
pengetahuan terhadap manajemen kesehatan menstruasi.
Berdasarkan pengaruh pendidikan kesehatan tetang menstruasi terhadap sikap sebelum diberikan
pendidikan kesehatan dengan nilai rata-rata 29,21 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan nilai
rata-rata 32,71 , dari kedua nilai rata-rata tersebut terdapat perubahan perbedaan antara nilai sikap sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah 3,5. Hasil uji statistik didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
=0,00 (<0,05) karena nilai 0,00 lebih kecil dari <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, yang
artinya ada perbedaan antara hasil sikap dari pendidikan kesehatan tentang menstruasi untuk Pre Test dan Post
Test, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap
pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menghadapi menarche di SD Wilayah Dukuhwaluh.
Hal ini sesuai dengan penelitian Asnah dkk (2019) yang menyatakan nilai rata-rata sikap siswi sebelum
diberi pendidikan kesehatan adalah 10.23 dan setelah diberikan pendidian kesehatan adalah 11.86. Hasil uji
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
94
statistik diperoleh beda mean 1.62 dan nilai P=0,001,maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pendidikan kesehatan terhadap sikap siswa.
Hal ini sesuai dengan penelitian Asnah dkk (2019) yang menyatakan nilai rata-rata sikap siswi sebelum
diberi pendidikan kesehatan adalah 10.23 dan setelah diberikan pendidian kesehatan adalah 11.86. Hasil uji
statistik diperoleh beda mean 1.62 dan nilai P=0,001,maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pendidikan kesehatan terhadap sikap siswa.
5. KESIMPULAN
Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja
putri dalam menghadapi menarche.
Creator
Fidya Hanifa1
, Sawitri Dewi2
, Sawitri Dewi2
Source
https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
TEXT
Files
Citation
Fidya Hanifa1
, Sawitri Dewi2, “Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi terhadap
Pengetahuan dan Sikap pada Remaja Putri dalam Menghadapi
Menarche
The Influence of Menstruation Health Education on Knowledge and Attitudes of Young Women in
Facing Menarche,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 15, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/562.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi terhadap
Pengetahuan dan Sikap pada Remaja Putri dalam Menghadapi
Menarche
The Influence of Menstruation Health Education on Knowledge and Attitudes of Young Women in
Facing Menarche,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 15, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/562.