Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kepatuhan Protokol
Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di Purwanegara Purwokerto
Relationship between Community Behavior and Health Protocol Compliance During the Covid-19
Pandemic in Purwanegara Purwokerto
Dublin Core
Title
Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kepatuhan Protokol
Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di Purwanegara Purwokerto
Relationship between Community Behavior and Health Protocol Compliance During the Covid-19
Pandemic in Purwanegara Purwokerto
Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kepatuhan Protokol
Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di Purwanegara Purwokerto
Relationship between Community Behavior and Health Protocol Compliance During the Covid-19
Pandemic in Purwanegara Purwokerto
Subject
Perilaku Masyarakat dan
Kepatuhan Protokol Kesehatan
Kepatuhan Protokol Kesehatan
Description
PENDAHULUAN
Dalam Virus corona atau akrab disebut dengan covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus yang dikenal dengan corona virus disease tahun 2019, yang baru-baru ini ditemukan. Pada manusia,
virus corona menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan dimulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih
parah seperti (MERS) atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah dan (SARS) atau Sindrom Pernapasan Akut
Parah (WHO, 2020).
Diawal tahun 2020, dunia di gemparkan oleh mewabahnya satu penyakit yang dikenal dengan corona
virus disease 2019 (covid-19) yang disebabkan oleh virus baru yaitu corona virus (SARS-CoV-2). Virus ini
pertama kali dijumpai di kota Wuhan, Tiongkok, China. Asal mula wabah ini dikaitkan dengan pola konsumsi
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
96
masyarakat yang bersuber dari hewan liar. Dalam waktu yang begitu cepat, virus ini telah mewabah di berbagai
negara, salah satunya adalah Indonesia (Amin, dkk (2020).
Penyebaran covid-19 mewabah dalam waktu yang cepat. Angka kasus covid-19 di berbagai belahan
dunia terus mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan angka mortalitas pada kasus covid-19 didunia
terus meningkat. Pada tanggal 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan kasus ini
sebagai status pandemi global atau global pandemic yang artinya bahwa covid-19 merupakah peristiwa yang
mengancam kesehatan masyarakat dan telah menarik perhatian dunia, sehingga covid-19 menjadi masalah
darurat internasional. Pada saat WHO menetapkan istilah status pandemi global terhadap covid-19, telah tercatat
sebanyak 118.000 kasus penyakit tersebut yang tersebar di 110 negara di seluruh dunia (WHO, 2020).
Data yang diperoleh dari Komite Pencegahan COVID-19 (2020), per tanggal 2 Juni 2021, jumlah pasien
total positif covid-19 di dunia tercatat sebanyak 170.426.245 orang positif, 3.548.628 orang meninggal. Data di
Amerika Serikat terkonfirmasi 34.048.800 orang positif, 27.863.665 orang sembuh, 609.767 orang meninggal.
Data di India terkonfirmasi 28.173.655 orang positif, 25.939.504 orang sembuh, 331.909 orang meninggal. Data
di Jepang terkonfirmasi 749.829 orang positif, 5.953 orang sembuh, 13.107 orang meninggal. Angka kejadian di
Indonesia terkonfirmasi sebanyak 1.821.703 orang positif, 1.669.119 orang sembuh, 50.578 orang meninggal.
Hasil yang dihimpun dari situs resmi Tanggap Covid-19 Jawa Tengah (2020) per tanggal 2 Juni 2021,
jumlah pasien terkonfirmasi di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 206.648 orang positif, yang di akumulasikan
10.293 orang dirawat, 183.295 orang sembuh, 13.060 orang meninggal. Jawa Tengah menempati peringkat
keempat kasus positif covid-19 terbanyak di Indonesia. Data yang terkonfirmasi di Banyumas sebanyak 11.140
orang positif, 10.236 orang sembuh, 294 orang dirawat, 183 orang isolasi mandiri, 427 orang meninggal. Data
yang terkonfirmasi di Purwanegara sebanyak 270 orang positif, 258 orang sembuh, 4 orang meninggal, dan 8
orang masih dirawat di rumah sakit.
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Darma Yanti, dkk (2020) dengan judul “Gambaran pengetahuan
masyarakat tentang covid-19 dan perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19” mendapatkan hasil bahwa
kategori kasus masyarakat sebagian besar di kategorikan kasus risiko rendah (85.33%) karena hasil analisis
menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pandemi covid-19 ada pada kategori baik (70%) dan
perilaku masyarakat menunjukan patuh pada protokol kesehatan di masa pandemi covid-19, adapun penelitian
yang dilakukan oleh Yehuda Imanuel Widyakusuma Putra, dkk (2020) dengan judul “Tingkat pengetahuan
dengan perilaku warga dalam menjalankan protokol kesehatan di masa new normal pandemi corona” didapatkan
hasil terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang covid-19 dengan p-value
0,065.
Protokol kesehatan merupakan hal yang wajib diterapkan oleh masyarakat sebagai perlindungan diri serta
sebagai pemutus rantai penyebaran covid-19 selama masa pandemi corona virus seperti yang di umumkan oleh
pemerintah melalui surat edaran Nomor H.K.02.01/MENKES/202/ 2020 tentang protokol kesehatan social
distancig seperti isolasi diri, selain agar terhindar dari infeksi covid-19, proses penekanan penyebaran dan
infeksi corona virus dapat dilakukan, namun, pada kenyataannya masih sangat banyak masyarakat yang belum
mematuhi protokol kesehatan covid-19 dengan baik.
Perilaku itu sendiri merupakan suatu tindakan yang dapat diamati atau kumpulan berbagai faktor yang
saling berinteraksi dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan, baik disadari maupun tidak(Wawan,
2011).
Purwanegara terdapat 2 pondok pesantren yaitu pesantren Darul Abror dan Al-Hidayah. Pada bulan
September tahun 2020, pondok pesantren Al-Hidayah terdapat kasus covid-19 sebanyak 190 santri yang
terkonfirmasi positif covid-19 dan dikatakan KLB (kejadian luar biasa), karena ada 270 warga yang memang
terkonfirmasi terpapar covid-19, dengan 4 orang meninggal dan 8 masih dirawat di rumah sakit, sehingga segala
aktivitas rutinwarga Purwanegara di berhentikan total untuk sementara waktu, dan Purwanegara menjadi salah
satu daerah yang memasuki zona merah di Kabupaten Banyumas.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan wawancara dengan kepala Desa Purwanegara warganya sudah
sangat bosan dengan masa pandemi covid-19 ini, sehingga menyebabkan banyak masyarakat yang melanggar
protokol kesehatan covid-19, dan setelah dilakukan wawancara terhadap 20 orang warga Watumas,
Purwanegara, 15 diantaranya tidak mematuhi protokol kesehatan, dan 5 orang mematuhi protokol kesehatan.
Dari 15 orang tersebut menyatakan bahwa mereka merasakan dengan adanya protokol kesehatan covid-19
dianggap mengganggu aktivitas sehari-hari seperti mengharuskan menggunakan masker saat keluar rumah,
harus mencuci tangan baik sebelum dan setelah beraktivitas, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain
di luar rumah, sehingga warga menganggap virus ini tidak berbahaya bagi dirinya saat dirinya merasa sedang
tidak sakit atau sehat.
2. METODE
Desain metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis metode penelitian kuantitatif. Penelitian
ini menggunakan teknik pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-19 Juli 2021.
Penelitian ini dilakukan di Purwanegara. Dalam penelitian ini populasinya adalah warga Purwanegara yang
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
97
berusia 16-64 tahun. Dalam penelitian ini sampelnya adalah berjumlah 98 responden. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan random sampling yaitu salah satu teknik pengambilan sample secara acak sederhana.
a) Kriteria inklusi
(1) Bertempat tinggal di Purwanegara
(2) Tidak cacat fisik
(3) Tidak mengalami gangguan jiwa
(4) Bisa membaca
(5) Bersedia menjadi responden
b) Kriteria eksklusi
(1) Tidak bersedia menjadi responden
(2) Tidak bisa membaca
(3) Lansia diatas 70 tahun
3. HASIL PENELITIAN
1. KarakteristikResponden
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan bahwa karakteristik responden di Purwanegara Purwokerto memiliki
prosentase usia tertinggi pada rentang usia 25-29 tahun sebanyak 22 responden (22,4%) dan prosentase usia
terendah pada rentang usia 55-60 tahun sebanyak 2 responden (2,0%) tahun dengan jenis kelamin yang paling
dominan sebagian besar perempuan sebanyak 54 responden (55,1%), pekerjaan yang sebagian besar adalah
bekerja sebanyak 59 responden (60,2%), pendidikan terakhir sebagian besar adalah pendidikan menengah atas
sebanyak 42 responden (42,9%) dan riwayat kesehatan sebagian besar sehat sebanyak 95 responden (96,9%).
2. Data Khusus
Pada bagian ini akan di sajikan hasil penelitian mengenai distribusi perilaku masyarakat dengan
kepatuhan protokol kesehatan masa pandemi covid-19 di Purwanegara Purwokerto dengan hubungannya yang
dihitung menggunakan uji chi-square.
a. Distribusi Perilaku Masyarakat di Purwanegara Purwokerto
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan
covid-19 di Purwanegara Purwokerto sebagian besar dalam kategori kurang baik sebanyak 74 responden
(75,5%).
b. Distribusi Kepatuhan Protokol Kesehatan Masyarakat di Purwanegara Purwokerto
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan
masa pandemi covid-19 di Purwanegara Purwokerto sebagian besar dalam kategori tidak patuh sebanyak 69
responden (70,4%).
c. Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di
Purwanegra Purwokerto
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa nilai X2 hitung sebesar 12,602 dan p value sebesar 0,000.
Sehingga berdasarkan dasar pengambilan keputusan bahwa 0,000 < 0,050, dapat dinyatakan bahwa Ho di tolak
dan Ha di terima. Dengan demikian dapat diartikan bahwa “Ada hubungan antara Perilaku Masyarakat dengan
Kepatuhan Protokol Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di Purwanegara Purwokerto”.
4. PEMBAHASAN
Karakteristik responden di Purwanegara Purwokerto memilikiprosentase usia tertinggi pada rentang usia
25-29 tahun sebanyak 22 responden (22,4%) dan prosentase usia terendah pada rentang usia 55-60 tahun
sebanyak 2 responden (2,0%). Usia menjadi salah satu karakteristik responden yang dapat mempengaruhi
perilaku terhadap kepatuhan. Hal ini di dukung oleh survei Balitbangkes Kemenkes RI padatahun 2020 yang
menjelaskan bahwa 83,58% ketidakpatuhan terjadi pada rentang usia17 – 45 tahun. usia merupakan salah satu
karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku dalam kepatuhan. Dapat dilihat bahwa walaupun usia remaja
dan dewasa sudah memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai covid-19, tetapijika segala aktivitas
diusianyaterhambat karena terbatasi oleh tuntutan keadaan dan peraturan pemerintah yang mewajibkan
mematuhi segala ketetapan protokol kesehatan covid-19 maka pada akhirnya kejenuhan membuat mereka tidak
mematuhi protokol kesehatan dalam kehidupan sehari – hari pada saat ini.
Gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki – laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor –
faktor sosial dan budaya sehingga membentuk peran sosial dan budaya pada laki – laki dan perempuan. Faktor
sosial dan budaya tersebut mempengaruhi peran gender pada perilaku sehari – hari (Hamdani, 2011).
Dalam Virus corona atau akrab disebut dengan covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus yang dikenal dengan corona virus disease tahun 2019, yang baru-baru ini ditemukan. Pada manusia,
virus corona menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan dimulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih
parah seperti (MERS) atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah dan (SARS) atau Sindrom Pernapasan Akut
Parah (WHO, 2020).
Diawal tahun 2020, dunia di gemparkan oleh mewabahnya satu penyakit yang dikenal dengan corona
virus disease 2019 (covid-19) yang disebabkan oleh virus baru yaitu corona virus (SARS-CoV-2). Virus ini
pertama kali dijumpai di kota Wuhan, Tiongkok, China. Asal mula wabah ini dikaitkan dengan pola konsumsi
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
96
masyarakat yang bersuber dari hewan liar. Dalam waktu yang begitu cepat, virus ini telah mewabah di berbagai
negara, salah satunya adalah Indonesia (Amin, dkk (2020).
Penyebaran covid-19 mewabah dalam waktu yang cepat. Angka kasus covid-19 di berbagai belahan
dunia terus mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan angka mortalitas pada kasus covid-19 didunia
terus meningkat. Pada tanggal 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan kasus ini
sebagai status pandemi global atau global pandemic yang artinya bahwa covid-19 merupakah peristiwa yang
mengancam kesehatan masyarakat dan telah menarik perhatian dunia, sehingga covid-19 menjadi masalah
darurat internasional. Pada saat WHO menetapkan istilah status pandemi global terhadap covid-19, telah tercatat
sebanyak 118.000 kasus penyakit tersebut yang tersebar di 110 negara di seluruh dunia (WHO, 2020).
Data yang diperoleh dari Komite Pencegahan COVID-19 (2020), per tanggal 2 Juni 2021, jumlah pasien
total positif covid-19 di dunia tercatat sebanyak 170.426.245 orang positif, 3.548.628 orang meninggal. Data di
Amerika Serikat terkonfirmasi 34.048.800 orang positif, 27.863.665 orang sembuh, 609.767 orang meninggal.
Data di India terkonfirmasi 28.173.655 orang positif, 25.939.504 orang sembuh, 331.909 orang meninggal. Data
di Jepang terkonfirmasi 749.829 orang positif, 5.953 orang sembuh, 13.107 orang meninggal. Angka kejadian di
Indonesia terkonfirmasi sebanyak 1.821.703 orang positif, 1.669.119 orang sembuh, 50.578 orang meninggal.
Hasil yang dihimpun dari situs resmi Tanggap Covid-19 Jawa Tengah (2020) per tanggal 2 Juni 2021,
jumlah pasien terkonfirmasi di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 206.648 orang positif, yang di akumulasikan
10.293 orang dirawat, 183.295 orang sembuh, 13.060 orang meninggal. Jawa Tengah menempati peringkat
keempat kasus positif covid-19 terbanyak di Indonesia. Data yang terkonfirmasi di Banyumas sebanyak 11.140
orang positif, 10.236 orang sembuh, 294 orang dirawat, 183 orang isolasi mandiri, 427 orang meninggal. Data
yang terkonfirmasi di Purwanegara sebanyak 270 orang positif, 258 orang sembuh, 4 orang meninggal, dan 8
orang masih dirawat di rumah sakit.
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Darma Yanti, dkk (2020) dengan judul “Gambaran pengetahuan
masyarakat tentang covid-19 dan perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19” mendapatkan hasil bahwa
kategori kasus masyarakat sebagian besar di kategorikan kasus risiko rendah (85.33%) karena hasil analisis
menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pandemi covid-19 ada pada kategori baik (70%) dan
perilaku masyarakat menunjukan patuh pada protokol kesehatan di masa pandemi covid-19, adapun penelitian
yang dilakukan oleh Yehuda Imanuel Widyakusuma Putra, dkk (2020) dengan judul “Tingkat pengetahuan
dengan perilaku warga dalam menjalankan protokol kesehatan di masa new normal pandemi corona” didapatkan
hasil terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang covid-19 dengan p-value
0,065.
Protokol kesehatan merupakan hal yang wajib diterapkan oleh masyarakat sebagai perlindungan diri serta
sebagai pemutus rantai penyebaran covid-19 selama masa pandemi corona virus seperti yang di umumkan oleh
pemerintah melalui surat edaran Nomor H.K.02.01/MENKES/202/ 2020 tentang protokol kesehatan social
distancig seperti isolasi diri, selain agar terhindar dari infeksi covid-19, proses penekanan penyebaran dan
infeksi corona virus dapat dilakukan, namun, pada kenyataannya masih sangat banyak masyarakat yang belum
mematuhi protokol kesehatan covid-19 dengan baik.
Perilaku itu sendiri merupakan suatu tindakan yang dapat diamati atau kumpulan berbagai faktor yang
saling berinteraksi dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan, baik disadari maupun tidak(Wawan,
2011).
Purwanegara terdapat 2 pondok pesantren yaitu pesantren Darul Abror dan Al-Hidayah. Pada bulan
September tahun 2020, pondok pesantren Al-Hidayah terdapat kasus covid-19 sebanyak 190 santri yang
terkonfirmasi positif covid-19 dan dikatakan KLB (kejadian luar biasa), karena ada 270 warga yang memang
terkonfirmasi terpapar covid-19, dengan 4 orang meninggal dan 8 masih dirawat di rumah sakit, sehingga segala
aktivitas rutinwarga Purwanegara di berhentikan total untuk sementara waktu, dan Purwanegara menjadi salah
satu daerah yang memasuki zona merah di Kabupaten Banyumas.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan wawancara dengan kepala Desa Purwanegara warganya sudah
sangat bosan dengan masa pandemi covid-19 ini, sehingga menyebabkan banyak masyarakat yang melanggar
protokol kesehatan covid-19, dan setelah dilakukan wawancara terhadap 20 orang warga Watumas,
Purwanegara, 15 diantaranya tidak mematuhi protokol kesehatan, dan 5 orang mematuhi protokol kesehatan.
Dari 15 orang tersebut menyatakan bahwa mereka merasakan dengan adanya protokol kesehatan covid-19
dianggap mengganggu aktivitas sehari-hari seperti mengharuskan menggunakan masker saat keluar rumah,
harus mencuci tangan baik sebelum dan setelah beraktivitas, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain
di luar rumah, sehingga warga menganggap virus ini tidak berbahaya bagi dirinya saat dirinya merasa sedang
tidak sakit atau sehat.
2. METODE
Desain metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis metode penelitian kuantitatif. Penelitian
ini menggunakan teknik pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-19 Juli 2021.
Penelitian ini dilakukan di Purwanegara. Dalam penelitian ini populasinya adalah warga Purwanegara yang
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
97
berusia 16-64 tahun. Dalam penelitian ini sampelnya adalah berjumlah 98 responden. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan random sampling yaitu salah satu teknik pengambilan sample secara acak sederhana.
a) Kriteria inklusi
(1) Bertempat tinggal di Purwanegara
(2) Tidak cacat fisik
(3) Tidak mengalami gangguan jiwa
(4) Bisa membaca
(5) Bersedia menjadi responden
b) Kriteria eksklusi
(1) Tidak bersedia menjadi responden
(2) Tidak bisa membaca
(3) Lansia diatas 70 tahun
3. HASIL PENELITIAN
1. KarakteristikResponden
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan bahwa karakteristik responden di Purwanegara Purwokerto memiliki
prosentase usia tertinggi pada rentang usia 25-29 tahun sebanyak 22 responden (22,4%) dan prosentase usia
terendah pada rentang usia 55-60 tahun sebanyak 2 responden (2,0%) tahun dengan jenis kelamin yang paling
dominan sebagian besar perempuan sebanyak 54 responden (55,1%), pekerjaan yang sebagian besar adalah
bekerja sebanyak 59 responden (60,2%), pendidikan terakhir sebagian besar adalah pendidikan menengah atas
sebanyak 42 responden (42,9%) dan riwayat kesehatan sebagian besar sehat sebanyak 95 responden (96,9%).
2. Data Khusus
Pada bagian ini akan di sajikan hasil penelitian mengenai distribusi perilaku masyarakat dengan
kepatuhan protokol kesehatan masa pandemi covid-19 di Purwanegara Purwokerto dengan hubungannya yang
dihitung menggunakan uji chi-square.
a. Distribusi Perilaku Masyarakat di Purwanegara Purwokerto
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan
covid-19 di Purwanegara Purwokerto sebagian besar dalam kategori kurang baik sebanyak 74 responden
(75,5%).
b. Distribusi Kepatuhan Protokol Kesehatan Masyarakat di Purwanegara Purwokerto
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan
masa pandemi covid-19 di Purwanegara Purwokerto sebagian besar dalam kategori tidak patuh sebanyak 69
responden (70,4%).
c. Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di
Purwanegra Purwokerto
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa nilai X2 hitung sebesar 12,602 dan p value sebesar 0,000.
Sehingga berdasarkan dasar pengambilan keputusan bahwa 0,000 < 0,050, dapat dinyatakan bahwa Ho di tolak
dan Ha di terima. Dengan demikian dapat diartikan bahwa “Ada hubungan antara Perilaku Masyarakat dengan
Kepatuhan Protokol Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di Purwanegara Purwokerto”.
4. PEMBAHASAN
Karakteristik responden di Purwanegara Purwokerto memilikiprosentase usia tertinggi pada rentang usia
25-29 tahun sebanyak 22 responden (22,4%) dan prosentase usia terendah pada rentang usia 55-60 tahun
sebanyak 2 responden (2,0%). Usia menjadi salah satu karakteristik responden yang dapat mempengaruhi
perilaku terhadap kepatuhan. Hal ini di dukung oleh survei Balitbangkes Kemenkes RI padatahun 2020 yang
menjelaskan bahwa 83,58% ketidakpatuhan terjadi pada rentang usia17 – 45 tahun. usia merupakan salah satu
karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku dalam kepatuhan. Dapat dilihat bahwa walaupun usia remaja
dan dewasa sudah memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai covid-19, tetapijika segala aktivitas
diusianyaterhambat karena terbatasi oleh tuntutan keadaan dan peraturan pemerintah yang mewajibkan
mematuhi segala ketetapan protokol kesehatan covid-19 maka pada akhirnya kejenuhan membuat mereka tidak
mematuhi protokol kesehatan dalam kehidupan sehari – hari pada saat ini.
Gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki – laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor –
faktor sosial dan budaya sehingga membentuk peran sosial dan budaya pada laki – laki dan perempuan. Faktor
sosial dan budaya tersebut mempengaruhi peran gender pada perilaku sehari – hari (Hamdani, 2011).
Creator
Tety Dwi Prasetyoningsi1
, Ikhsan Mujahid2
, Ikhsan Mujahid2
Source
https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
TEXT
Files
Citation
Tety Dwi Prasetyoningsi1
, Ikhsan Mujahid2, “Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kepatuhan Protokol
Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di Purwanegara Purwokerto
Relationship between Community Behavior and Health Protocol Compliance During the Covid-19
Pandemic in Purwanegara Purwokerto,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 15, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/567.
Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kepatuhan Protokol
Kesehatan Masa Pandemi Covid-19 di Purwanegara Purwokerto
Relationship between Community Behavior and Health Protocol Compliance During the Covid-19
Pandemic in Purwanegara Purwokerto,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 15, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/567.