Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan 2022
Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2
Upaya Meningkatkan Produksi ASI Melalui Pijat Oksitosin
Dublin Core
Title
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan 2022
Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2
Upaya Meningkatkan Produksi ASI Melalui Pijat Oksitosin
Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2
Upaya Meningkatkan Produksi ASI Melalui Pijat Oksitosin
Subject
ASI, pijat
Description
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling
baik dari segi kualitas maupun kuantitas bagi bayi yang berumur 0 – 6 bulan. Sehingga oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar setiap bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Berdasarkan Laporan Kinerja Kemenkes Repubik Indonesia, presentase penerapan kebijakan gerakan masyarakat hidup sehat oleh kabupaten/kota. Presentasi bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Ekslusif tercapai 45,14% dari target 35% atau persentase pencapaian
cakupan kinerja sebesar 128,97%. Cakupan ASI Ekslusif untuk provinsi NTT pada tahun 2021 sebesar 81,18% dan cakupan ASI Ekslusif di Kabupaten Belu adalah 87,5%. Permasalah yang dialami oleh mitra yang berkaitan dengan 16 bayi yang tidak mendapat ASI di UPTD Puskesmas Ainiba, sehingga dapat berpengaruh pada status kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi
serta dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi bertambahnya angka balita dengan stunting. Untuk itu diperlukan tindakan yang mendukung pemberian ASI kembali bagi 16 bayi tadi dengan memberikan therapy non farmakologi yaitu pijat oksitosin. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah ceramah, memaparkan materi dengan media power point
dan leaflet dan simulasi teknik pijat oksitosin.
baik dari segi kualitas maupun kuantitas bagi bayi yang berumur 0 – 6 bulan. Sehingga oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar setiap bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Berdasarkan Laporan Kinerja Kemenkes Repubik Indonesia, presentase penerapan kebijakan gerakan masyarakat hidup sehat oleh kabupaten/kota. Presentasi bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Ekslusif tercapai 45,14% dari target 35% atau persentase pencapaian
cakupan kinerja sebesar 128,97%. Cakupan ASI Ekslusif untuk provinsi NTT pada tahun 2021 sebesar 81,18% dan cakupan ASI Ekslusif di Kabupaten Belu adalah 87,5%. Permasalah yang dialami oleh mitra yang berkaitan dengan 16 bayi yang tidak mendapat ASI di UPTD Puskesmas Ainiba, sehingga dapat berpengaruh pada status kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi
serta dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi bertambahnya angka balita dengan stunting. Untuk itu diperlukan tindakan yang mendukung pemberian ASI kembali bagi 16 bayi tadi dengan memberikan therapy non farmakologi yaitu pijat oksitosin. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah ceramah, memaparkan materi dengan media power point
dan leaflet dan simulasi teknik pijat oksitosin.
Creator
Suliani Dano, Risma Aliviani Putri, Elvira A.Goncalves, Yunita T.Pidhi
Publisher
Universitas Ngudi Waluyo
Date
2022-12-28
Contributor
Sri Wahyuni
Rights
ISSN : 2961-7340
Format
PDF
Language
Indonesian
Type
Text
Coverage
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan 2022 Universitas Ngudi Waluyo
Files
Citation
Suliani Dano, Risma Aliviani Putri, Elvira A.Goncalves, Yunita T.Pidhi, “Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan 2022
Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2
Upaya Meningkatkan Produksi ASI Melalui Pijat Oksitosin,” Repository Horizon University Indonesia, accessed May 20, 2025, https://repository.horizon.ac.id/items/show/711.
Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2
Upaya Meningkatkan Produksi ASI Melalui Pijat Oksitosin,” Repository Horizon University Indonesia, accessed May 20, 2025, https://repository.horizon.ac.id/items/show/711.