Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Anemia Terhadap Perdarahan Postpartum Primer di PMB Afita
Delianah Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Anemia of Primary Postpartum Hemorrhage in PMB Afita Delianah, District of Turen, Malang
Regency
Dublin Core
Title
Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Anemia Terhadap Perdarahan Postpartum Primer di PMB Afita
Delianah Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Anemia of Primary Postpartum Hemorrhage in PMB Afita Delianah, District of Turen, Malang
Regency
Anemia Terhadap Perdarahan Postpartum Primer di PMB Afita
Delianah Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Anemia of Primary Postpartum Hemorrhage in PMB Afita Delianah, District of Turen, Malang
Regency
Subject
Anemia, Persalinan,
Perdarahan Primer
Perdarahan Primer
Description
PENDAHULUAN
Perdarahan primer paling sering diartikan sebagai keadaan kehilangan darah lebih dari 500 ml selama 24
jam pertama sesudah kelahiran bayi. Perdarahan primer merupakan penyebab penting kehilangan darah yang
paling sering dijumpai dibagian kebidanan merupakan penyebab langsung kematian ibu, perdarahan primer
merupakan penyebab kedua dari keseluruhan kematian akibat perdarahan kebidanan yang diakibatkan oleh
perdarahan pervaginam melebihi 500 ml setelah bersalin didefinisikan sebagai pendarahan pasca persalinan.
(Marmi, 2012).
Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah secara
cukup untuk mengedarkan oksigen ke jaringan tubuh pada masa kehamilan. Ibu hamil dikatakan anemia jika
kadar hemoglobin saat trimester I dan III sebanyak <11 gr/dl atau Hb <10,5 gr/dl pada trimester II akibat adanya
hemodilusi (Simbolon, Jumiyati, & Rahmadi, 2018).
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan sampai proses Persalinan berakhir seringkali menyebabkan
syok hipovolemik. Angka Kematian Ibu di Indonesia disebabkan oleh trias klasik yaitu perdarahan (30,5 %),
infeksi (22,5 %), dan eklamsia (17,5 %). Jumlah kematian ibu di Jawa Timur di tahun 2018, ada 515 orang.
Untuk Kabupaten Malang menyumbang 17 ibu bersalin karena Perdarahan primer.
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
76
Pemerintah Indonesia dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN), Pada tahun 2012 melakukan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS)
yaitu meningkatkan kualitas pelayanan kegawat daruratan Maternal dan Neonatal, Kegawat daruratan dan
komplikasi ditingkat pelayanan dasar dengan melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) pada Puskesmas dan Rumah Sakit mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif (PONEK)
memberikan pelayanan kegawatdaruratan penyebab utama kematian ibu karena perdarahan, eklampsia dan
infeksi. Rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015 menetapkan persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan sebagai salah satu indikator upaya kesehatan ibu, menggantikan pertolongan persalinan oleh tenaga
Kesehatan dengan Prinsip 6 tangan penolong persalinan (Kemenkes RI, 2016). Tujuan penelitian untuk
mengetahui apakah anemia dapat menyebabkan perdarahan primer 2.
2. METODE
Metode dalam penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan
pendekatan retrospektif. Subyek dalam penelitian ini adalah Ibu bersalin di wilayah PMB Afita Deliana Turen
Kabupaten Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 112 orang. Penelitian ini Menggunakan data
sekunder berupa catatan buku registrasi dan rekam medis PMB Afita Delianah yang di ambil dari bulan
Desember 2020 sampai dengan Desember 2021 Variable Independen adalah anemia sedangkan variable
Dependen adalah Perdarahan primer. Data yang terkumpul dilakukan tabulasi, koding dan menganalisa data
dengan menggunakan SPSS dengan uji Chi-Square.
3. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian pada data umum dengan jumlah responden 112 orang terdiri dari: umur,
penddikan, pekerjaan. Pada umur responden didapatkan 20-35 tahun berjumlah 73 ibu (65,2%), pada Pendidikan
Sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu 75 orang (67%). Sedangkan pada Pekerjaan terdapat 43%
yaitu wiraswasta. Terlampir pada tabel 1.
Pada data khusus responden yang mengalami anemia didapatkan 51 ibu (45.5%) sedangkan responden
yang mengalami perdarahan primer 54 ibu (48,3%). Pada data crosstab didapatkan data ibu yang mengalami
anemia berjumlah 51, dari 51 orang yang mengalami anemia didapatkan 49 orang yang mengalami perdarahan
(43,8%). Sedangkan yang tidak mengalami anemia 61, keseluruhan tidak mengalami perdarahan (tabel 2 dan 3).
Hasil uji statistic menggunakan Chi-Square didapatkan hasil p value 0,000 yang artinya kurang dari batas
kritis 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti terdapat hubungan anemia dengan perdarahan primer di PMB Afita
Deliana Turen Kabupaten Malang.
4. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari responden yang melahirkan 112 di PMB Afita
Delianah Kecamatan Turen Kabupaten Malang, sebagian besar umur 20-35 tahun berjumlah 73 ibu (65,2%) dan
umur < 20 dan >35 tahun dengan Jumlah 39 ibu (34,8%). Menurut Arfiah (2017), Resiko tinggi bila hamil
umur <20 tahun akan terjadi penyulit persalinan dan gangguan pertumbuhan optimal karena masukan gizi tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan, Dengan demikian umur hamil <20 tahun atau >35
tahun memiliki risiko kehamilan dan persalinan sangat tinggi yang memberikan dampak yang sangat besar bagi
kesehatan ibu dan anak yang akan dilahirkan. Semakin muda atau tua umur ibu hamil dapat mengakibatkan
kehamilan risiko tinggi dan akan memberikan dampak untuk melahirkan bayi dengan cacat kongenintal. Hal ini
diperkuat dengan teori semakin tua umur ibu waktu hamil, maka daya pembentukan embriopun akan menurun
sehingga bertambah pula dampak ketidaksempurnaan pembelahan (meiosis) sel sampai dengan organogenesis.
Hasil penelitian dari responden yang melahirkan 112 di PMB Afita Delianah Kecamatan Turen
Kabupaten Malang, sebagian besar pendidikan tamat SMA berjumlah 75 orang (67%). Menurut Notoatmodjo
(2015) semakin tinggi tingkat pendidikan maka lebih mudah seseorang menerima hal yang baru dan akan
semakin mudah untuk menyesuaikan diri. Semakin tinggi pendidikan seseorang lebih mudah pula ia menerima
informasi dan akhirnya semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika tingkat pendidikan
seseorang rendah, akan menghambat perkembangan perilakunya terhadap penerimaan informasi dan
pengetahuan yang baru. Prinsipnya ibu yang berpendidikan sedang sampai tinggi dapat menerima suatu inovasi
dan dapat beradaptasi dengan perubahan Dalam mempertahankan dan memelihara Kesehatan, Mereka bisa
terdorong untuk mencari tahu,mencari pengalaman sehingga informasi yang diperoleh akan menjadi
pengetahuan dan diterapkan pada kehidupannya. Seseorang yang tingkat pendidikan rendah memiliki motivasi
rendah untuk mencari informasi kesehatan terutama tentang upaya-upaya pencegahan penyakit, jarak dari
rumah ke fasilitas kesehatan turut berpengaruh akan motivasi untuk mencari informasi. Semakin jauh jarak
fasilitas kesehatan, maka semakin rendah keinginan dan kemauan untuk mendatangi fasilitas kesehatan.
Pada penelitian ini, didapatkan ibu dengan Perdarahan primer, 112 responden didapatkan 51 ibu dengan
anemia (Hb<11 gr%), 96% perdarahan primer dan 4% tidak perdarahan primer. Sedangkan 61 ibu tidak anemia,
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
77
8,2% perdarahan primer dan 91,8% tidak perdarahan primer. Rendahnya kadar hemoglobin menyebabkan
penurunan sel darah merah sehingga pasokan ke jaringan menurun dan menyebabkan hipoksia. Sebagai
kompensasi atas hipoksia jaringan, tubuh terjadi percepatan peningkatan produksi sel darah merah dan
peningkatan curah jantung Karena oksigen yang diikat dalam darah kurang, maka akan mempengaruhi kerja
otot uterus untuk mengadakan kontraksi sehingga menyebabkan Perdarahan primer karena atonia uteri. (Black
& Hawks, 2014). Anemia menjadi salah satu pemicu terjadinya atonia uteri, karena jumlah oksigen yang diikat
dalam darah kurang. Sehingga jumlah oksigen yang dikirim ke uterus pun kurang. Hal ini menyebabkan otot-
otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang mengakibatkan Perdarahan
primer, Karena Anemia kerja jantung menjadi lebih berat hal ini merupakan salah satu faktor ibu bersalin
menjadi kelelahan sehingga kekuatan meneran menjadi lemah dan menyebabkan robekan jalan lahir, rupture
uteri dan inversion uteri. (Hollingworth, 2012) Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat
kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti: 1) gangguan dan
hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan
kurangnya oksigen yang ditransfer ke sel tubuh maupun otak. Sehingga dapat memberikan efek yang buruk baik
pada ibu maupun bayi yang dilahirkan. (Kemenkes RI, 2016) Setiap ibu hamil dengan anemia memiliki resiko
terjadi Perdarahan primer.
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Anemia ibu hamil dapat Meningkatkan resiko perdarahan primer
di PMB Afita Deliana Turen Kabupaten Malang.
Perdarahan primer paling sering diartikan sebagai keadaan kehilangan darah lebih dari 500 ml selama 24
jam pertama sesudah kelahiran bayi. Perdarahan primer merupakan penyebab penting kehilangan darah yang
paling sering dijumpai dibagian kebidanan merupakan penyebab langsung kematian ibu, perdarahan primer
merupakan penyebab kedua dari keseluruhan kematian akibat perdarahan kebidanan yang diakibatkan oleh
perdarahan pervaginam melebihi 500 ml setelah bersalin didefinisikan sebagai pendarahan pasca persalinan.
(Marmi, 2012).
Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah secara
cukup untuk mengedarkan oksigen ke jaringan tubuh pada masa kehamilan. Ibu hamil dikatakan anemia jika
kadar hemoglobin saat trimester I dan III sebanyak <11 gr/dl atau Hb <10,5 gr/dl pada trimester II akibat adanya
hemodilusi (Simbolon, Jumiyati, & Rahmadi, 2018).
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan sampai proses Persalinan berakhir seringkali menyebabkan
syok hipovolemik. Angka Kematian Ibu di Indonesia disebabkan oleh trias klasik yaitu perdarahan (30,5 %),
infeksi (22,5 %), dan eklamsia (17,5 %). Jumlah kematian ibu di Jawa Timur di tahun 2018, ada 515 orang.
Untuk Kabupaten Malang menyumbang 17 ibu bersalin karena Perdarahan primer.
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
76
Pemerintah Indonesia dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN), Pada tahun 2012 melakukan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS)
yaitu meningkatkan kualitas pelayanan kegawat daruratan Maternal dan Neonatal, Kegawat daruratan dan
komplikasi ditingkat pelayanan dasar dengan melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) pada Puskesmas dan Rumah Sakit mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif (PONEK)
memberikan pelayanan kegawatdaruratan penyebab utama kematian ibu karena perdarahan, eklampsia dan
infeksi. Rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015 menetapkan persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan sebagai salah satu indikator upaya kesehatan ibu, menggantikan pertolongan persalinan oleh tenaga
Kesehatan dengan Prinsip 6 tangan penolong persalinan (Kemenkes RI, 2016). Tujuan penelitian untuk
mengetahui apakah anemia dapat menyebabkan perdarahan primer 2.
2. METODE
Metode dalam penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan
pendekatan retrospektif. Subyek dalam penelitian ini adalah Ibu bersalin di wilayah PMB Afita Deliana Turen
Kabupaten Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 112 orang. Penelitian ini Menggunakan data
sekunder berupa catatan buku registrasi dan rekam medis PMB Afita Delianah yang di ambil dari bulan
Desember 2020 sampai dengan Desember 2021 Variable Independen adalah anemia sedangkan variable
Dependen adalah Perdarahan primer. Data yang terkumpul dilakukan tabulasi, koding dan menganalisa data
dengan menggunakan SPSS dengan uji Chi-Square.
3. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian pada data umum dengan jumlah responden 112 orang terdiri dari: umur,
penddikan, pekerjaan. Pada umur responden didapatkan 20-35 tahun berjumlah 73 ibu (65,2%), pada Pendidikan
Sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu 75 orang (67%). Sedangkan pada Pekerjaan terdapat 43%
yaitu wiraswasta. Terlampir pada tabel 1.
Pada data khusus responden yang mengalami anemia didapatkan 51 ibu (45.5%) sedangkan responden
yang mengalami perdarahan primer 54 ibu (48,3%). Pada data crosstab didapatkan data ibu yang mengalami
anemia berjumlah 51, dari 51 orang yang mengalami anemia didapatkan 49 orang yang mengalami perdarahan
(43,8%). Sedangkan yang tidak mengalami anemia 61, keseluruhan tidak mengalami perdarahan (tabel 2 dan 3).
Hasil uji statistic menggunakan Chi-Square didapatkan hasil p value 0,000 yang artinya kurang dari batas
kritis 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti terdapat hubungan anemia dengan perdarahan primer di PMB Afita
Deliana Turen Kabupaten Malang.
4. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari responden yang melahirkan 112 di PMB Afita
Delianah Kecamatan Turen Kabupaten Malang, sebagian besar umur 20-35 tahun berjumlah 73 ibu (65,2%) dan
umur < 20 dan >35 tahun dengan Jumlah 39 ibu (34,8%). Menurut Arfiah (2017), Resiko tinggi bila hamil
umur <20 tahun akan terjadi penyulit persalinan dan gangguan pertumbuhan optimal karena masukan gizi tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan, Dengan demikian umur hamil <20 tahun atau >35
tahun memiliki risiko kehamilan dan persalinan sangat tinggi yang memberikan dampak yang sangat besar bagi
kesehatan ibu dan anak yang akan dilahirkan. Semakin muda atau tua umur ibu hamil dapat mengakibatkan
kehamilan risiko tinggi dan akan memberikan dampak untuk melahirkan bayi dengan cacat kongenintal. Hal ini
diperkuat dengan teori semakin tua umur ibu waktu hamil, maka daya pembentukan embriopun akan menurun
sehingga bertambah pula dampak ketidaksempurnaan pembelahan (meiosis) sel sampai dengan organogenesis.
Hasil penelitian dari responden yang melahirkan 112 di PMB Afita Delianah Kecamatan Turen
Kabupaten Malang, sebagian besar pendidikan tamat SMA berjumlah 75 orang (67%). Menurut Notoatmodjo
(2015) semakin tinggi tingkat pendidikan maka lebih mudah seseorang menerima hal yang baru dan akan
semakin mudah untuk menyesuaikan diri. Semakin tinggi pendidikan seseorang lebih mudah pula ia menerima
informasi dan akhirnya semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika tingkat pendidikan
seseorang rendah, akan menghambat perkembangan perilakunya terhadap penerimaan informasi dan
pengetahuan yang baru. Prinsipnya ibu yang berpendidikan sedang sampai tinggi dapat menerima suatu inovasi
dan dapat beradaptasi dengan perubahan Dalam mempertahankan dan memelihara Kesehatan, Mereka bisa
terdorong untuk mencari tahu,mencari pengalaman sehingga informasi yang diperoleh akan menjadi
pengetahuan dan diterapkan pada kehidupannya. Seseorang yang tingkat pendidikan rendah memiliki motivasi
rendah untuk mencari informasi kesehatan terutama tentang upaya-upaya pencegahan penyakit, jarak dari
rumah ke fasilitas kesehatan turut berpengaruh akan motivasi untuk mencari informasi. Semakin jauh jarak
fasilitas kesehatan, maka semakin rendah keinginan dan kemauan untuk mendatangi fasilitas kesehatan.
Pada penelitian ini, didapatkan ibu dengan Perdarahan primer, 112 responden didapatkan 51 ibu dengan
anemia (Hb<11 gr%), 96% perdarahan primer dan 4% tidak perdarahan primer. Sedangkan 61 ibu tidak anemia,
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
77
8,2% perdarahan primer dan 91,8% tidak perdarahan primer. Rendahnya kadar hemoglobin menyebabkan
penurunan sel darah merah sehingga pasokan ke jaringan menurun dan menyebabkan hipoksia. Sebagai
kompensasi atas hipoksia jaringan, tubuh terjadi percepatan peningkatan produksi sel darah merah dan
peningkatan curah jantung Karena oksigen yang diikat dalam darah kurang, maka akan mempengaruhi kerja
otot uterus untuk mengadakan kontraksi sehingga menyebabkan Perdarahan primer karena atonia uteri. (Black
& Hawks, 2014). Anemia menjadi salah satu pemicu terjadinya atonia uteri, karena jumlah oksigen yang diikat
dalam darah kurang. Sehingga jumlah oksigen yang dikirim ke uterus pun kurang. Hal ini menyebabkan otot-
otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang mengakibatkan Perdarahan
primer, Karena Anemia kerja jantung menjadi lebih berat hal ini merupakan salah satu faktor ibu bersalin
menjadi kelelahan sehingga kekuatan meneran menjadi lemah dan menyebabkan robekan jalan lahir, rupture
uteri dan inversion uteri. (Hollingworth, 2012) Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat
kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti: 1) gangguan dan
hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan
kurangnya oksigen yang ditransfer ke sel tubuh maupun otak. Sehingga dapat memberikan efek yang buruk baik
pada ibu maupun bayi yang dilahirkan. (Kemenkes RI, 2016) Setiap ibu hamil dengan anemia memiliki resiko
terjadi Perdarahan primer.
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Anemia ibu hamil dapat Meningkatkan resiko perdarahan primer
di PMB Afita Deliana Turen Kabupaten Malang.
Creator
Ina Indriati1
, Rosyidah Alfitri2
, Rosyidah Alfitri2
Source
https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
TEXT
Files
Citation
Ina Indriati1
, Rosyidah Alfitri2, “Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Anemia Terhadap Perdarahan Postpartum Primer di PMB Afita
Delianah Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Anemia of Primary Postpartum Hemorrhage in PMB Afita Delianah, District of Turen, Malang
Regency,” Repository Horizon University Indonesia, accessed April 20, 2025, https://repository.horizon.ac.id/items/show/557.
Anemia Terhadap Perdarahan Postpartum Primer di PMB Afita
Delianah Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Anemia of Primary Postpartum Hemorrhage in PMB Afita Delianah, District of Turen, Malang
Regency,” Repository Horizon University Indonesia, accessed April 20, 2025, https://repository.horizon.ac.id/items/show/557.