RELEVANSI INFORMASI KINERJA KEUANGAN TERHADAP RESPON INVESTOR PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMEN NON-PRIMER DI INDONESIA

RELEVANSI INFORMASI KINERJA KEUANGAN TERHADAP RESPON INVESTOR PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMEN NON-PRIMER DI INDONESIA

Relevansi nilai akuntansi, informasi kinerja keuangan, respon investor, sektor barang konsumen non-primer

Isu penurunan relavansi informasi akuntansi secara internasional yaitu untuk mengukur kebermanfaatan informasi akuntansi terutama yang bersumber dari laporan keuangan adalah topik yang perlu diperhatikan di Indonesia. Perhatian tersebut didasarkan pada fenomenaa praktis bahwa investor domestik masih mengutamakan perhatiannya terhadap kinerja keuangan dengan informasi utamanya adalah dari laporan kuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi informasi kinerja keuangan yang berbasis pada (i,e., earning per share) dan ukuran yang berbasis akuntansi (i.e., current ratio, net profit margin, dan return on equity) terhadap respon investor. Observasi dilakukan pada aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder pada perusahaan sektor barang konsumen non-primer di Indonesia. Sektor tersebut dinilai lebih sensitif terhadap inovasi teknologi dibanding sektor lain. Analisis dilakukan dilakukan pada perusahaan dengan data longitidinal yaitu sebanyak 50 perusahaan antara tahun 2019 sampai 2023. Alat analisis yang digunakan adakan regresi data panel dengan struktur data seimbang (balance). Penelitian ini menemukan bahwa informasi current ratio menjadi faktor yang direspon secara searah oleh investor (p-value < 0,05). Namun demikian, penelitian ini tidak dapat menemukan bahwa informasi kinerja yang berbasis laba (i.e., net profit margin dan return on equity) juga menjadi faktor yang dapat memperngaruhi respon investor secara signifikan (p-value >0,05). Temuan tersebut mengindikasikan bahwa investor pada sektor yang dinilai lebih sensitif terhadap inovasi akan lebih tertarik pada informasi terkait dengan asset perusahaan yang dapat merefleksikan kinerja masa depan dibanding informasi laba yang lebih cenderung sebagai informasi historis. Indikasi tersebut diperkuat dengan informasi kinerja yang berbasis pasar (i.e., earnings per share) juga direspon secara searah dan signifikan oleh investor. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian value relevance berikutnya dengan beberapa sektor yang lebih spesifik. Akan tetapi penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk dapat memperhatikan kondisi ekonomi yang dapat dimasukkan dalam model analisis untuk menguji konsistensi kesimpulan hasil penelitian.

Christo Gusnandar Silaban1, Nugroho Wisnu Murti2

2024

PERI IRAWAN

PDF

INDONESIA

TEXT