PROSIDING SEMINAR NASIONAL KESEHATAN 2020 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UPN VETERAN JAKARTA 28 JANUARI 2020
Analisis Penurunan Intensitas Bunyi Pemanfaatan Fulk pada
Styrofoam dengan Menggunakan Perekat Bitumen atau Lem Kayu
Dublin Core
Title
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KESEHATAN 2020 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UPN VETERAN JAKARTA 28 JANUARI 2020
Analisis Penurunan Intensitas Bunyi Pemanfaatan Fulk pada
Styrofoam dengan Menggunakan Perekat Bitumen atau Lem Kayu
Analisis Penurunan Intensitas Bunyi Pemanfaatan Fulk pada
Styrofoam dengan Menggunakan Perekat Bitumen atau Lem Kayu
Subject
Peredam, Bitumen, Lem Kayu, Styrofoam
Description
Pendahuluan: Kebisingan adalah faktor lingkungan yang dapat berpengaruh negatif
terhadap kesehatan. Kebisingan dapat dihasilkan oleh suatu alat bertenaga mesin. Upaya
untuk mengurangi kebisingan saat ini menggunakan panel peredam sintetis yang tidak
ramah lingkungan. Penggunaan styrofoam berasal dari limbah rumah tangga diketahui
dapat meredam bising yang ekonomis dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa efektivitas penurunan intensitas bunyi antara fulk styrofoam dengan
menggunakan perekat lem kayu atau bitumen.
Metode : penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu ruang pengukuran, sound level meter, speaker,
stopwatch, dan alat pengontrol bunyi. Intensitas bising rata-rata yang diberikan 87.69,
97.05, 106.66, dan 109.79 (dBA).
Hasil : penelitian menunjukkan terjadi penurunan intensitas bunyi dari keempat media
peredam yang diuji. Nilai efektivitas absorbsi bunyi pada media peredam styrofoam
dicampur bitumen sebesar 15.97% dan styrofoam dicampur lem kayu sebesar 16.95%.
Kesimpulan media peredam paling besar jumlah penurunan intensitas bunyi adalah lem
kayu dicampur styrofoam. Saran untuk menurunkan intensitas bunyi dapat menggunakan
fluk styrofoam dicampur lem kayu.
terhadap kesehatan. Kebisingan dapat dihasilkan oleh suatu alat bertenaga mesin. Upaya
untuk mengurangi kebisingan saat ini menggunakan panel peredam sintetis yang tidak
ramah lingkungan. Penggunaan styrofoam berasal dari limbah rumah tangga diketahui
dapat meredam bising yang ekonomis dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa efektivitas penurunan intensitas bunyi antara fulk styrofoam dengan
menggunakan perekat lem kayu atau bitumen.
Metode : penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu ruang pengukuran, sound level meter, speaker,
stopwatch, dan alat pengontrol bunyi. Intensitas bising rata-rata yang diberikan 87.69,
97.05, 106.66, dan 109.79 (dBA).
Hasil : penelitian menunjukkan terjadi penurunan intensitas bunyi dari keempat media
peredam yang diuji. Nilai efektivitas absorbsi bunyi pada media peredam styrofoam
dicampur bitumen sebesar 15.97% dan styrofoam dicampur lem kayu sebesar 16.95%.
Kesimpulan media peredam paling besar jumlah penurunan intensitas bunyi adalah lem
kayu dicampur styrofoam. Saran untuk menurunkan intensitas bunyi dapat menggunakan
fluk styrofoam dicampur lem kayu.
Creator
Prayogi Widi Santoso, Afif Amir Amrullah, Ayu Anggraeni D.P
Format
pdf
Language
indonesia
Type
text
Files
Citation
Prayogi Widi Santoso, Afif Amir Amrullah, Ayu Anggraeni D.P, “PROSIDING SEMINAR NASIONAL KESEHATAN 2020 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UPN VETERAN JAKARTA 28 JANUARI 2020
Analisis Penurunan Intensitas Bunyi Pemanfaatan Fulk pada
Styrofoam dengan Menggunakan Perekat Bitumen atau Lem Kayu,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 22, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/496.
Analisis Penurunan Intensitas Bunyi Pemanfaatan Fulk pada
Styrofoam dengan Menggunakan Perekat Bitumen atau Lem Kayu,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 22, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/496.