Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Lamanya Kala III
Pada Ibu Bersalin di PMB Ny. Setyaning Dampit Kab. Malang
The Effect of Early Breastfeeding Initiation on the Length of Stage III in Maternity at PMB

Ny. Setyaning Dampit Kab. Malang

Dublin Core

Title

Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Lamanya Kala III
Pada Ibu Bersalin di PMB Ny. Setyaning Dampit Kab. Malang
The Effect of Early Breastfeeding Initiation on the Length of Stage III in Maternity at PMB

Ny. Setyaning Dampit Kab. Malang

Subject

Inisiasi Menyusui Dini, Lama
Kala III

Description

1. PENDAHULUAN
Inisiasi menyusui dini (IMD) didefinisikan sebagai proses membiarkan bayi menyusu sendiri setelah
persalinan. Bayi diletakkan di dada ibunya dan bayi tersebut dibiarkan dengan sendirinya dan dengan segala
upayanya mencari puting ibu dan segera menyusui. Jangka waktunya adalah sesegera mungkin setelah bayi
dilahirkan.
Inisiasi menyusui dini (IMD) sangat penting tidak hanya bagi bayi, tetapi juga bagi ibu. Sekitar 22%
kematian bayi setelah lahir dalam 1 bulan pertama dapat ditekan melalui IMD. Bayi dapat disusui selama 1 jam
atau lebih di dada ibunya segera setelah lahir. Pelaksanaan IMD juga penting dalam menjaga produktivitas ASI.
Isapan bayi penting dalam meningkatkan kadar hormon prolaktin, yang merupakan hormon yang menstimulasi
kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Isapan bayi akan meningkatkan produksi susu sebanyak dua kali lipat.
Oksitosin terus dilepaskan dalam jumlah besar selama kontak kulit-ke-kulit saat bayi yang baru lahir melakukan

ISSN: 2808-1021

Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19

11
gerakan tangan dan kaki, merangkak ke payudara ibu dan mencari puting. Ketika bayi yang baru lahir mengisap
puting lebih lanjut, oksitosin dilepaskan sehingga ibu dari bayi yang baru lahir dibanjiri dengan oksitosin.
Stimulasi puting susu atau IMD menyebabkan sekresi oksitosin dalam bentuk pulsatil, selama 3-4 kali dalam
aliran darah setiap 5 hingga 15 menit.
Perdarahan merupakan salah satu penyebab kematian ibu dari 28.000 kematian ibu. Sebagian besar kasus
perdarahan postpartum terjadi karena solusio plasenta dan atonia uteri (UNDP, 2004). Upaya untuk merangsang
kontraksi uterus adalah dengan pemberian ASI secara dini. Pada proses Inisiasi menyusu dini (IMD), oksitosin
memiliki peranan yang besar dalam proses involusi uteri. Salah satu obat uterotonika yang sering diberikan pada
ibu saat memasuki kala III adalah suntikan oksitosin. Hormon oksitosin diharapkan dapat merangsang uterus
berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan desain menggunakan desain pre eksperimen dengan rancangan intact group
comparation pada desain ini kelompok terbagi dua setengah kelompok untuk eksperimen (diberi perlakuan) dan
setengah kelompok untuk kelompok kontrol (tidak diberi perlakuan). Dari 20 responden dibagi 2 kelompok yaitu
10 responden diberikan perlakuan dan 10 responden sebagai kelompok kontrol. Dengan menggunakan Teknik
purposive sampling. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui adanya pengaruh Inisiasi menyusui dini
(IMD) terhadap lama kala III pada ibu bersalin di PMB NY Setyaning Dampit Kab. Malang.
3. HASIL PENELITIAN
a. Data Umum
1) Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Berdasarkan tabel 1 di atas dari kelompok perlakuan hampir setengahnya (45%) sebanyak 9 responden
berusia 20 - 35 tahun dan tidak satupun (5%) yang berusia >35 tahun. Sedangkan pada kelompok control hampir
setengahnya (45%) sebanyak 9 responden berusia 20 - 35 tahun dan tidak satupun (5%) yang berusia > 20
tahun.
2) Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan tabel 2 Tentang karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan pada kelompok
perlakuan sebagian kecil (20%) sebanyak 4 orang yang berpendidikan SMA dan sebagian kecil (5%) sebanyak
1 responden. Sedangkan pada kelompok kontrol hampir separuhnya (30%) sebanyak 6 responden berpendidikan
SMP dan sebagian kecil (10%) sebanyak 2 responden pendidikan SD dan sebagian kecil (10%) sebanyak 2
responden berpendidikan SMA.
3) Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan tabel 3 Tentang karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan pada kelompok kontrol
hampir setengahnya (45%) sebanyak 9 responden bekerja sebagai IRT dan sebagian kecil (5%) sebanyak 1
responden bekerja sebagai guru. Sedangkan pada kelompok kontrol setengahnya (50%) sebanyak 10 responden
bekerja sebagai IRT.
4) Karateristik Responden Berdasarkan Paritas
Berdasarkan tabel 4 di atas Tentang karakteristik Responden berdasarkan paritas pada kelompok perlakuan
sebagian kecil (25%) sebanyak 5 responden adalah primipara dan sebagian kecil (25%) sebanyak 5 responden
adalah multipara. Sedangkan pada kelompok Kontrol hampir separohnya (30%) sebanyak 6 responden dan
sebagian kecil (20%) sebanyak 4 responden multipara.
b. Data Khusus
1). Distribusi Responden Berdasarkan pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini
Berdasarkan tabel 5 di atas tentang pelaksanaan Inisiasi menyusui dini dari 20 responden didapatkan data
setengahnya sebanyak 10 responden (50%) dilakukan Inisiasi Menyusui Dini dan 10 responden (50%) tidak
dilakukan Inisiasi Menyusui Dini.
2). Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Kala III
Berdasarkan tabel 6 di atas tentang Lamanya Kala III dari 20 responden didapatkan data sebagian besar
sebanyak 11 responden (55%) lamanya kala III dalam kategori cepat dan hampir setengahnya sebanyak 9
responden (45%) dalam kategori lambat.
Analisis Data
Berdasarkan tabel uji statistik chi quare di atas didapatkan hasil p value = 0,025 < α = 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima artinya ada pengaruh inisiasi menyusui dini terhadap kala III.

ISSN: 2808-1021

Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19

12

4. PEMBAHASAN
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah permulaan menyusu dini atau menyusu sendiri segera setelah lahir
pada bayi dengan cara merangkak mencari payudara. Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan Inisiasi
menyusui dini dari 20 responden didapatkan data setengahnya sebanyak 10 responden (50%) dilakukan Inisiasi
Menyusui Dini dan setengahnya sebanyak 10 responden (50%) tidak dilakukan Inisiasi Menyusui Dini.
Responden yang melakukan inisiasi menyusui dini yang bisa menerima dan mau melakukan inisiasi menyusui
dini dengan meletakan bayinya di atas perut atau dada ibu selama 1 jam, bayi akan mulai bergerak mencari puting
susu ibu dan mulai menyusu sendiri.
Menyusui dini (IMD) sebagai bagian dari manajemen persalinan dianggap bermanfaat, salah satunya
adalah menyusui merangsang hormon oksitosin untuk merangsang kontraksi rahim dan mungkin mengurangi
risiko perdarahan otot, baik tahap ketiga dan keempat. perdarahan, dan dapat meningkatkan kemungkinan
keberhasilan pemberian ASI eksklusif hingga 8 kali dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan IMD
(Susilo Rini, 2010). Berdasarkan data hasil penelitian tentang Lamanya Kala III dari 20 responden didapatkan
data sebagian besar sebanyak 11 responden (55%) lamanya kala III dalam kategori cepat dan hampir setengahnya
sebanyak 9 responden (45%) dalam kategori lambat.
Mempercepat persalinan kala III yang dipengaruhi oleh pemberian ASI dapat merangsang pelepasan
hormon oksitosin untuk membantu mengontrol perdarahan dan membantu mempercepat persalinan kala III
(Wardani, 2008). Kontraksi uterus yang efektif dapat mempersingkat durasi kala III persalinan dan mengurangi
kehilangan darah dibandingkan dengan manajemen fisiologis, sehingga secara agresif mengelola kala III dengan
oksitosin 10 IU/IM dalam waktu satu menit setelah kelahiran (Sarwono, 2005). Percepatan kala III pada persalinan
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pemberian injeksi oksitosin segera, pengendalian tarikan pada tali
pusat, pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir, inisiasi menyusui dini (Wardani, 2008).
Menurut Maryunani (2013), dengan menyusui bayi segera setelah lahir, ada manfaat yang salah satunya
adalah membantu mempercepat keluarnya ari-ari, dimana bayi diletakkan di dada bayi ibu. tepat di dada ibu.
rahim. Ini membantu untuk menekan plasenta dan kontrak rahim ibu. Dengan cara ini, plasenta bisa lepas dengan
cepat. Selain itu, bagi ibu, menyentuh dan mengisap payudara akan meningkatkan pembentukan oksitosin, yang
mempengaruhi kontraksi rahim, membantu memisahkan plasenta, hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari
Marpaung, wardi Susanto (2019) dengan judul Peranan inisiasi menyusui dini terhadap Lamanya kala III dan
jumlah perdrahan kala IV pada partus spontan pervaginam di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
a. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini
Tentang pelaksanaan Inisiasi menyusui dini dari 20 responden didapatkan data setengahnya sebanyak 10
responden (50%) dilakukan Inisiasi Menyusui Dini dan 10 responden (50%) tidak dilakukan Inisiasi Menyusui
Dini.
b. Berdasarkan Lamanya Kala III
Lamanya Kala III dari 20 responden didapatkan data dari kelompok perlakukan 8 responden (40%)
kategori cepat dan 2 responden (10 %) kategori lambat. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan data pada
lamanya kala III 3 responden (15%) kategori cepat dan 7 responden (35%) kategori lambat.
c. Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Lamanya Kala III
Dari 20 responden didapatkan data dari 10 responden yang dilakukan Inisiasi menyusui dini hampir
setengahnya sebanyak 8 responden (40%) lamanya kala III dalam kategori cepat dan sebagian kecil sebanyak 2
responden (10%) dalam kategori lambat. Sedangkan yang tidak dilakukan inisiasi menyusui dini dari 10 responden
didapatkan data hampir setengahnya sebanyak 7 responden (35%) lamanya kala III dalam kategori lambat dan
sebagian kecil sebanyak 3 responden (15%) dalam kategori cepat. Berdasarkan uji statistik chi quare didapatkan
hasil p value = 0,025 < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima artinya ada pengaruh inisiasi
menyusui dini terhadap lamanya kala III.
SARAN
a. Bagi Responden
Responden diharapkan siap untuk mulai menyusui sejak dini sebagai upaya mempercepat proses Kala III.
b. Bagi Tempat Penelitian
Dengan hasil penelitian ini dapat dibuat standar prosedur operasional (SPO) dalam memberikan asuhan
kebidanan pada masa persalinan khususnya pada penanganan kala III.
c. Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian ini perlu diteliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan dari fase III
dengan ukuran sampel yang lebih besar untuk memberikan data deskriptif.

Creator

Anik Purwati1

, Dyah Ayu Anggraeni2

, Shinta Ayu Pitaloka3

Format

PDF

Language

INDONESIA

Type

TEXT

Files

Tags

,Repository, Repository Horizon University Indonesia, Repository Universitas Horizon Indonesia, Horizon.ac.id, Horizon University Indonesia, Universitas Horizon Indonesia, HorizonU, Repo Horizon , ,Repository, Repository Horizon University Indonesia, Repository Universitas Horizon Indonesia, Horizon.ac.id, Horizon University Indonesia, Universitas Horizon Indonesia, HorizonU, Repo Horizon ,

Citation

Anik Purwati1 , Dyah Ayu Anggraeni2 , Shinta Ayu Pitaloka3, “Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Lamanya Kala III
Pada Ibu Bersalin di PMB Ny. Setyaning Dampit Kab. Malang
The Effect of Early Breastfeeding Initiation on the Length of Stage III in Maternity at PMB

Ny. Setyaning Dampit Kab. Malang,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 15, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/542.