Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Faktor Penunjang Terjadinya Kista Ovarium
di Klinik Daun Sendok Kabupaten Pasuruan
Supporting Factors for the Occurrence of Ovarian Cysts at the Daun Sendok Clinic, Pasuruan
Regency
Dublin Core
Title
Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Faktor Penunjang Terjadinya Kista Ovarium
di Klinik Daun Sendok Kabupaten Pasuruan
Supporting Factors for the Occurrence of Ovarian Cysts at the Daun Sendok Clinic, Pasuruan
Regency
Faktor Penunjang Terjadinya Kista Ovarium
di Klinik Daun Sendok Kabupaten Pasuruan
Supporting Factors for the Occurrence of Ovarian Cysts at the Daun Sendok Clinic, Pasuruan
Regency
Subject
Kista Ovarium, Usia, Pola
Makan, Genetika
Makan, Genetika
Description
Sistem reproduksi manusia merupakan bagian penting dari kehidupan, karena membantu manusia untuk
memiliki keturunan biologis. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh
dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala bidang yang berkaitan dengan sistem
reproduksi serta fungsi dan proses sistem tersebut (WHO, 2020).
Pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi merupakan salah satu faktor risiko gangguan
kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada sistem reproduksi wanita adalah kista
ovarium. Kista biasanya muncul pada wanita usia subur atau usia subur (Nurmayanti, 2011). Kista ovarium
adalah tumor besar, berisi cairan, seperti bola yang berkembang di ovarium. Kista ini juga dikenal sebagai kista
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
32
fungsional karena terbentuk selama siklus menstruasi normal atau setelah ovulasi selama ovulasi. Kista ovarium
ganas juga dikenal sebagai kanker ovarium.
SDKI 2013, kejadian kista ovarium di Indonesia telah mencapai 37,2%, beberapa faktor risiko seperti
nulipara atau infertilitas, kelahiran pertama saat berusia di atas 35 tahun, wanita dengan riwayat keluarga hamil
hamil pertama kali. terjadi di bawah usia 25 tahun umumnya terlihat pada wanita antara usia 20 dan 50
(Adriani, 2018).
Theo (Winkjosastro, 2008). Kista ovarium diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu kista ovarium non
spesifik biasanya jinak dan akan mengecil atau hilang setelah 2-3 bulan, kista ganas biasanya memerlukan
pembedahan. Kista ovarium ganas biasanya terdeteksi pada usia pramenstruasi dan kista lebih sering terjadi
pada mereka yang berusia di atas 45 tahun. Kista ovarium disebabkan oleh gangguan hormonal (pembentukan)
dari hipotalamus, kelenjar pituitari dan ovarium. Risiko kista ovarium meningkat dengan pola hidup yang tidak
sehat, seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat, adanya bahan tambahan makanan,
kurang gerak, merokok, obat-obatan, minum alkohol. Ini juga dapat disebabkan oleh paparan polusi dan agen
infeksi, stres kronis dan polutan.
Insiden kista ovarium 7 pada wanita dan 85 jinak (Kurniawaty, 2019). Beberapa faktor penyebab kista
ovarium adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang gerak dan kurangnya konsumsi makanan sehat
(Anwar, Baziad, & Prabowo, 2011).Meskipun kista ovarium adalah tumor jinak, ada kemungkinan menjadi
ganas atau kanker (Herawati, Kusumawati & Hidayat, 2011).
Pasien Kista Ovarium di Klinik Daun Sendok Pasuruan mencapai 135 pasien dalam setiap 3-4 bulan
dengan kasus penyakit yang berbeda. Berdasarkan hasil rekam medik yang ada di klinik tercatat 86 pasien
dengan kista tercatat bahwa terdapat pasien dengan gejala dan ada yang sudah terkena kista ovarium, ada
beberapa yang telah menjalani operasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penunjang terjadinya kista ovarium di Klinik Daun Sendok Pasuruan.
2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 61 orang. Alat
penelitian menggunakan dokumen dan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah uji statistik dengan
menggunakan uji Komparasi menggunakan Chi Square.
3. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa dari 61 responden sebagian besar responden dengan
kategori usia < 20 tahun sebesar 30 responden (49.2%). Pada kategori pola makan sebagian besar responden
dengan kategori kurang baik sebesar 34 responden (55.7%), serta sebagian responden memiliki riwayat genetic
sebesar 40 responden (65.5%). Dan responden yang menderita kista ovarium sebesar 44 responden (72.1%),
yang tidak mengalami kista ovarium sebesar 17 responden (27.9%).
2. Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel 2. Menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 21 responden (34.4%) yang tidak
mengalami kista ovarium yang Sebagian besar berusia <20 tahun sebesar 9 responden (30%), sedangkan
sebanyak 40 responden (65.6%) yang mengalami kista ovarium Sebagian besar berusia <20 tahun sebesar 21
responden (70%).
Dari hasil uji Komparasi menggunakan Chi Square hubungan usia dengan kejadian kista ovarium
menunjukan tidak adanya hubungan dengan p-value (0,758) > α=0,05 . Hal ini menunjukkan tidak ada
hubungan antara usia dengan kejadian kista ovarium.
Berdasarkan tabel 3. Menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 21 responden (34.4%) yang tidak
mengalami kista ovarium dengan sebagian besar mempunyai pola makan kurang sebesar 9 responden (26.5%),
sedangkan sebanyak 40 responden (65.6%) yang mengalami kista ovarium Sebagian besar mempunyai pola
makan kurang sebesar 25 responden (73.5%).
Dari hasil uji uji Komparasi menggunakan Chi Square hubungan pola makan dengan kejadian kista
ovarium menunjukan adanya hubungan dengan p-value (0,010) < α=0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pola makan yang kurang baik dapat beresiko mengalami kista ovarium.
Berdasarkan tabel 4. Menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 21 responden (34.4%) yang tidak
mengalami kista ovarium dengan sebagian besar tidak mempunyai riwayat genetik sebesar 20 responden
(95.2%), sedangkan sebanyak 40 responden (65.6%) yang mengalami kista ovarium Sebagian besar mempunyai
Riwayat genetik sebesar 39 responden (97.5%).
memiliki keturunan biologis. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh
dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala bidang yang berkaitan dengan sistem
reproduksi serta fungsi dan proses sistem tersebut (WHO, 2020).
Pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi merupakan salah satu faktor risiko gangguan
kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada sistem reproduksi wanita adalah kista
ovarium. Kista biasanya muncul pada wanita usia subur atau usia subur (Nurmayanti, 2011). Kista ovarium
adalah tumor besar, berisi cairan, seperti bola yang berkembang di ovarium. Kista ini juga dikenal sebagai kista
ISSN: 2808-1021
Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
32
fungsional karena terbentuk selama siklus menstruasi normal atau setelah ovulasi selama ovulasi. Kista ovarium
ganas juga dikenal sebagai kanker ovarium.
SDKI 2013, kejadian kista ovarium di Indonesia telah mencapai 37,2%, beberapa faktor risiko seperti
nulipara atau infertilitas, kelahiran pertama saat berusia di atas 35 tahun, wanita dengan riwayat keluarga hamil
hamil pertama kali. terjadi di bawah usia 25 tahun umumnya terlihat pada wanita antara usia 20 dan 50
(Adriani, 2018).
Theo (Winkjosastro, 2008). Kista ovarium diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu kista ovarium non
spesifik biasanya jinak dan akan mengecil atau hilang setelah 2-3 bulan, kista ganas biasanya memerlukan
pembedahan. Kista ovarium ganas biasanya terdeteksi pada usia pramenstruasi dan kista lebih sering terjadi
pada mereka yang berusia di atas 45 tahun. Kista ovarium disebabkan oleh gangguan hormonal (pembentukan)
dari hipotalamus, kelenjar pituitari dan ovarium. Risiko kista ovarium meningkat dengan pola hidup yang tidak
sehat, seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat, adanya bahan tambahan makanan,
kurang gerak, merokok, obat-obatan, minum alkohol. Ini juga dapat disebabkan oleh paparan polusi dan agen
infeksi, stres kronis dan polutan.
Insiden kista ovarium 7 pada wanita dan 85 jinak (Kurniawaty, 2019). Beberapa faktor penyebab kista
ovarium adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang gerak dan kurangnya konsumsi makanan sehat
(Anwar, Baziad, & Prabowo, 2011).Meskipun kista ovarium adalah tumor jinak, ada kemungkinan menjadi
ganas atau kanker (Herawati, Kusumawati & Hidayat, 2011).
Pasien Kista Ovarium di Klinik Daun Sendok Pasuruan mencapai 135 pasien dalam setiap 3-4 bulan
dengan kasus penyakit yang berbeda. Berdasarkan hasil rekam medik yang ada di klinik tercatat 86 pasien
dengan kista tercatat bahwa terdapat pasien dengan gejala dan ada yang sudah terkena kista ovarium, ada
beberapa yang telah menjalani operasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penunjang terjadinya kista ovarium di Klinik Daun Sendok Pasuruan.
2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 61 orang. Alat
penelitian menggunakan dokumen dan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah uji statistik dengan
menggunakan uji Komparasi menggunakan Chi Square.
3. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa dari 61 responden sebagian besar responden dengan
kategori usia < 20 tahun sebesar 30 responden (49.2%). Pada kategori pola makan sebagian besar responden
dengan kategori kurang baik sebesar 34 responden (55.7%), serta sebagian responden memiliki riwayat genetic
sebesar 40 responden (65.5%). Dan responden yang menderita kista ovarium sebesar 44 responden (72.1%),
yang tidak mengalami kista ovarium sebesar 17 responden (27.9%).
2. Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel 2. Menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 21 responden (34.4%) yang tidak
mengalami kista ovarium yang Sebagian besar berusia <20 tahun sebesar 9 responden (30%), sedangkan
sebanyak 40 responden (65.6%) yang mengalami kista ovarium Sebagian besar berusia <20 tahun sebesar 21
responden (70%).
Dari hasil uji Komparasi menggunakan Chi Square hubungan usia dengan kejadian kista ovarium
menunjukan tidak adanya hubungan dengan p-value (0,758) > α=0,05 . Hal ini menunjukkan tidak ada
hubungan antara usia dengan kejadian kista ovarium.
Berdasarkan tabel 3. Menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 21 responden (34.4%) yang tidak
mengalami kista ovarium dengan sebagian besar mempunyai pola makan kurang sebesar 9 responden (26.5%),
sedangkan sebanyak 40 responden (65.6%) yang mengalami kista ovarium Sebagian besar mempunyai pola
makan kurang sebesar 25 responden (73.5%).
Dari hasil uji uji Komparasi menggunakan Chi Square hubungan pola makan dengan kejadian kista
ovarium menunjukan adanya hubungan dengan p-value (0,010) < α=0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pola makan yang kurang baik dapat beresiko mengalami kista ovarium.
Berdasarkan tabel 4. Menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 21 responden (34.4%) yang tidak
mengalami kista ovarium dengan sebagian besar tidak mempunyai riwayat genetik sebesar 20 responden
(95.2%), sedangkan sebanyak 40 responden (65.6%) yang mengalami kista ovarium Sebagian besar mempunyai
Riwayat genetik sebesar 39 responden (97.5%).
Creator
Sulistiyah1
, Nila W. Keswara2
, Nila W. Keswara2
Source
https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
TEXT
Files
Citation
Sulistiyah1
, Nila W. Keswara2, “Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Faktor Penunjang Terjadinya Kista Ovarium
di Klinik Daun Sendok Kabupaten Pasuruan
Supporting Factors for the Occurrence of Ovarian Cysts at the Daun Sendok Clinic, Pasuruan
Regency,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 21, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/546.
Faktor Penunjang Terjadinya Kista Ovarium
di Klinik Daun Sendok Kabupaten Pasuruan
Supporting Factors for the Occurrence of Ovarian Cysts at the Daun Sendok Clinic, Pasuruan
Regency,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 21, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/546.