Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Gambaran Karakteristik Perilaku Seksual pada Remaja Kelas XI

di SMK Bakti Purwokerto

A Description of the Characteristics of Sexual Behavior in Class XI Adolescents at SMK Bakti

Purwokerto

Universitas Muhammadiyah Purwokerto vol.4 2023
Gambaran Karakteristik Perilaku Seksual pada Remaja Kelas XI

di SMK Bakti Purwokerto

A Description of the Characteristics of Sexual Behavior in Class XI Adolescents at SMK Bakti

Purwokerto

Perilaku, Seksual, Remaja

Menurut UU Perlindungan Anak, definisi remaja adalah seseorang yang berusia antara 10-18 tahun dan
termasuk dalam Warga Negara Indonesia (WNI). Hampir 20% jumlah penduduk Indonesia masuk dalam
kategori remaja. World Health Organization (WHO) (2018), remaja adalah warga dengan rentang usia 10-19 tahun.

Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang diserta dengan perubahan-
perubahan pada tubuhnya dan perubahan kehidupan sosialnya, masa dimana mencari jati diri dengan rasa

keingintahuan yang tinggi terhadap hal-hal yang belum diketahui sebelumnya (Andini, 2019).
Perkembangan awal pubertas biologis dapat terjadi antara usia 9-14 tahun pada laki-laki dan 8-13 tahun
pada perempuan. Pada masa ini diikuti dengan perubahan pada emosionalnya dan terjadi kemtangan pada organ
seksual yang dapat menimbulkan perasaan tertarik terhadap lawan jenis sehingga dapat mengakibatkan remaja
untuk berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual (Utami, 2018).

ISSN: 2808-1021

Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19

57
Perilaku seksual merupakan perilaku yang terjadi akibat adanya dorongan seksual atau aktivitas untuk
mencapai kesenangan organ seksual melalui perilaku seperti berfantasi, berpegangan tangan, berciuman,
berpelukan hingga sampai melakukan hubungan seksual atau free sex (Andini, 2019).
Peran dari perkembangan teknologi juga memberikan efek positif dan negative terhadap perilaku para
remaja. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sering disalahgunakan oleh remaja, arus informasi
menyerbu para remaja sehingga aktivitas seksual dianggap hal yang biasa dan menyenangkan mulai dari
berciuman hingga hubungan seks (Kasim, 2014).
Menurut data BKKBN, penyebab utama seks bebas adalah rasa ingin tahu (57,5%) yang hanya terjadi
pada wanita (38%) dan dipaksa oleh pasangan (12,6%). Data kasus pengaduan anak di klaster pornografi dan
cybercrime 2016 menunjukan 94 anak yang menjadi korban kejahatan seksual secara daring dan 3 media sosial

pornografi ada 414 anak, termasuk 58 anak yang menjadi korban. Media porno seperti HP/video dari 168 anak-
anak dan 80 orang. Terdapat 157 data kasus anak, korban tayangan seks bebas di Indonesia dan 10 anak korban

perkawinan di bawah umur (KPAI, 2016).
Hasil penelitian Wahyuni dan Fami 2019 menunjukan perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja yaitu
berpegangan tangan 75,1%, berpelukan 49,5%, berciuman bibir 32,9%, meraba bagian tubuh yang sensitive
21,5% dan remaja yang pernah melakukan hubungan badan 54,8%. (Mursalim, 2021).
Alasan peneliti mengambil tempat penelitian di SMK Bakti Purwokerto adalah, berdasarkan hasil studi
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui penyebaran kuesioner yang diberikan kepada sejumlah
siswa/i telah menunjukkan beberapa siswa/i telah melakukan perilaku seksual.
Berdasarkan latar belakang, terdapat tujuan pada penelitian ini adalah mengidentifikasi perilaku seksual
pada remaja kelas XI di SMK Bakti Purwokerto.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa/I kelas XI di SMK Bakti Purwokerto. Teknik sampel yang digunakan adalah
total samping dengan total sampel yaitu 127 responden.
3. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukan bahwa responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 96
orang (76%) dan laki laki sebanyak 31 orang (24%).
Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukan bahwa responden berumur 17 tahun yaitu sebanyak 52
responden (41%) sedangkan umur 18 tahun sebanyak 41 responden (32%), umur 19 tahun sebanyak 21
responden (17%) dan terendah yaitu umur 16 tahun sebanyak 13 responden (10%).
Hasil penelitian pada tabel 3 menunjukan bahwa siswa/I kelas XI di SMK Bakti telah melakukan
perilaku seksual dengan presentase terbesar yaitu berpegangan tangan (92%), bergandengan lengan (88%) dan
merangkul tubuh (88%).
4. PEMBAHASAN
1. Gambaran karakterisitik responden
a. umur
Penelitian yang telah dilakukan terhadap 127 responden memnunjukan hasil responden berumur 16
tahun (10%), 17 tahun (41%), 18 tahun (32%) dan 19 tahun (17%). Dengan demikian penelitian ini didominasi
oleh remaja usia pertengahan (15-17 tahun) yaitu sebanyak 65 responden (51%) dan remaja usia akhir (18-21
tahun) sebanyak 62 responden (49%).
Remaja diusia pertengahan ini mempunyai ciri khas pada perkembangan fisik dan seksualnya. Remaja
sudah mengalami pubertas dimana laki-laki ditadai dengan mimpi basah dan perempuan ditandai dengan
menstruasi. Dan secara seksual remaja usia pertengahan sudah memiliki keberanian untuk melakukan kotak
fisik dengan lawan jenis (Purnama, 2020).
Gaya berpacaran dalam remaja usia pertengahan ini mengarah pada aktivitas seperti berpegangan tangan,
berpelukan hingga aktivitas seksual yang berisiko (Sarwono, 2011).
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa perilaku seksual pranikah
dilakukan oleh mayoritas pada remaja usia pertengahan dan memiliki kecenderungan bahwa semakin
meningkatnya usia seseorang, maka tingkat perilaku seksualnya akan semakin meningkat (Andini, 2019).
b. Jenis kelamin
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak (76%) dan
laki-laki sebanyak (24%) dan hal ini tidak mempengaruhi perilaku seksual yang terjadi pada remaja. Hal ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh terhadap
perilaku seksual karena kecenderungan pergaulan yang semakin luas antara laki-laki dan perempuan dalam

ISSN: 2808-1021

Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19

58
bermasyarakat yang mengakibatkan kedudukan perempuan sejajar dengan laki-laki, sehingga keduanya
memiliki peluang yang sama untuk melakukan perilaku seksual (Purnama, 2020).
2. Gambaran karakteristik perilaku seksual pada remaja kelas XI di SMK Bakti Purwokerto
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 127 responden tentang gambaran
karakteristik perilaku seksual pada remaja kelas XI pada tabel 3, menunjukan presentase tertinggi pada remaja
yang melakukan perilaku seksual berupa berpegangan tangan (92%), bergandengan lengan dengan pasangan
(88%) dan merangkul tubuh (76%). Walaupun nilai presentase tertinggi berada pada perilaku no 1, 2 dan 3,
tetapi tidak menutup kemungkinan responden akan melakukan perilaku seksual lainnya, karena bergandengan
tangan merupakan tahapan pertama dari perilaku seksual dan akan menimbulkan perasaan nyaman yang bisa
memunculkan rangsangan erotis walaupun pada awalnya kegiatan ini dilakukan hanya dengan tujuan
menunjukan rasa sayang (Purnama,2020).
Dampak dari perilaku seksual selain melanggar nilai dan norma agama tidak sedikit laki-laki mengidap
penyakit infeksi menular seksual seperti sifilis. Bagi perempuan yang melakukan hubungan seksual dibawah
umur dapat mengakibatkan perasaan trauma hingga depresi. Kehamilan yang diakibatkan dari hubungan seks
pranikah berbahaya bagi organ reporduksi perempuan. Dampak lainnya data berupa kehamilan yang tidak
diinginkan yang akan membawa remaja tersebut kedalam dua pilihan melanjutkan kehamilannya atau
menggugurkannya (aborsi). Kehamilan usia muda juga menjadi salah satu factor risiko dalam kehamilan yang
dapat menyebabkan kematian ibu akibat perdarahan dan komplikasi lainnya, kejadian BBLR dan kematian
perinatal (Kasim, 2014).
Perilaku seksual yang terjadi dikalangan remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
eksternal (pola asuh orangtua, pengaruh teman sebaya), factor internal (tingkat pengetahuan) (Nuratiah, 2022).
5. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran karakteristik perilaku seksual
pada remaja kelas XI di SMK Bakti Purwokerto kepada 127 responden mayoritas siswa/i kelas XI di SMK Bakti
Purwokerto telah melakukan perilaku seksual berupa berpegangan tangan (92%), bergandengan lengan (88%)
dan merangkul tubuh (76%).
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih serta harapan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan
membantu dalam memberikan arahan, motivasi kepada penulis. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan
kepada :
1. Dr. Jebul Suroso, S.Kep., Ns. M.Kep., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Dr. Ns. Hj. Umi Solikhah, S.Pd., S.Kep., M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
3. Dewi Ambarwati, S.ST., M.Keb., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
4. Wulan Margiana, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan arahan, semangat,
dukungan, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam penyusunan artikel ini saya ucapkan terima kasih.
5. Seluruh dosen, staf pengajar dan pegawai karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto atas segala ilmu pengetahuan yang telah diajarkan serta telah sabar membimbing penulis selama
ini.
6. Bapak Kepala Sekolah serta seluruh staf SMK Bakti Purwokerto, yang telah memberikan izin dan membantu
saya dalam menyelesaikan penelitian.
7. Kedua orangtua dan keluarga saya tercinta yang sangat berjasa dalam perjalanan hidup penulis
KETERBATASAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan terdapat keterbatasan pada penelitian ini yaitu penelitian
ini hanya membahas terkait perilaku seksual yang ada. Peneliti berharap, penelitian ini dapat menjadi acuan
untuk lebih mengembangkan penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Andini H.Y., Efrasianty N., Handiana T. (2019). Perilaku REmaja Tentang Seksual Pranikah Di SMK PGRI
Ciumbuleuit Bandung. JUrnal Kesehatan Aeromedika. 5(2), 81-88
Kasim, Fajri. (2014). Dampak PErilaku Seks Beresiko terhadap Kesehatan Reproduksi dan Upaya
Penaganannya 9Studi tentang Perilaku Seks Berisiko pada Usia Muda di Aceh). JURNAL STUDI
PEMUDA. 3(1). 39-48.

ISSN: 2808-1021

Proceedings homepage: https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19

59
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014). Upaya Kesehatan Anak. Diakses dari
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/117562/permenkes-no-25-tahun-2014

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). (2016). Dilansir dalam https://www.kpai.go.id/publikasi/hasil-
pengawasan-kpai-tentang-perlindungan-anak-korban-eksploitasi-seksual-dan-pekerja-anak-bulan-
januari-s-d-april-dari-35-kasus-yang-dimonitor-kpai-83-kasus-prostitusi-jumlah-korban-mencapai-234.

Mursalim, Nur ASyifa. (2021). GAMBARAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DALAM BERPACARAN.
Makassar: Fakultas Keperawatan.
Nuratiah, Siti., Aisyah., Intan Asri Nurani. (2022). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks
Bebas Pada Remaja Di Wilayah Desa Lulut KAbupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. MAHESA:
Malayahati Health Student Journal. 2(3). 475-491.
Purnama, Lukman Candra. (2020). Gambaran perilaku seksual pada remaja. 14(2), 301-309.
Sarwono, S.W (2011). Psikologi remaja (edisi revisi). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Utami, Fitriana Putri., Suci Musvita Ayu. (2018). BUKU AJAR KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.
Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Shanya Gupita Rahmadhenta1

, Wulan Margiana2

https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pshms/issue/view/19

PDF

INDONESIA

TEXT