ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN DI YAYASAN PANTI SOSIAL DARUL IMAN AT-THORFIYAH PURWASARI KABUPATEN KARAWANG
Dublin Core
Title
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN DI YAYASAN PANTI SOSIAL DARUL IMAN AT-THORFIYAH PURWASARI KABUPATEN KARAWANG
Subject
Askep halusinasi pendengaran dan penglihatan
Description
Kesehatan jiwa diartikan sebagai keadaan sejahtera, dimana individu memiliki kemampuan untuk
menyadari potensi yang ada dalam dirinya, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang terjadi,
bekerja secara produktif dan dapat berkontribusi dalam komunitasnya (World Health
Organization/ WHO 2017). Menurut Kamus BesarBahasa Indonesia,sehat adalah keadaan bugar
dan nyaman seluruh tubuh danbagian lainnya. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
sensori persepsi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa. Menurut data yang diperoleh dari Pusat
Rehabilitasi Yayasan Islam Darul Iman At- Thorfiyah, Desa. Telaga Sari, Kec. Purwasari, Kab.
Karawang, pada 17 januari 2022 hasil penemuan kasus jiwa sekitar 35 orang, isolasi sosial
sebanyak 4 orang (9%). Harga diri rendah sebanyak 13 orang (40%). Halusinasi sebanyak 9
orang(28%). RPK sebanyak 7 orang (18%). Defisit perawatan diri sebayak 2 orang (5%),pasien
lebih dominan dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 26 orang danperempuan 9 orang.
Berdasarkan hasil pengkajian yang penulis lakukan pada klienyg mengalami Halusinasi dan data
yang di dapat antara lain. Klien mengatakan merasa tidak di hargai di saat klien sedang bekerja
istrinya selingkuh Klien mengatakan sering melihat bayangan yang aneh seperti melihat Isa
Almasih, makhluk jepang turun dari genteng, dan rekan kerja klien yang selalu mengajak klien
mengobrol seperti sering menanyakan kabar, dan mengajak klien untuk bekerja kembali di
tempat kuli bangunan nya dulu di Jakarta. Bayangan itu muncul saat klien sedang sendiri pada
pagi, sore, dan malam hari, klien mengatakan bayangan itu muncul selama 1-5 menit saat klien
sendiri, klien mengatakan sangat terganggu dengan bayangan tersebut, klien mengatakan
perasaan nya saat melihat bayangan itu klien merasa gelisah, dan juga klien sering mengobrol
dengan bayangan tersebut. Dan hasil masalah yang muncul adalah Halusinasi penglihatan dan
pendengaran, Isolasi social, Harga diri rendah, Resiko perilaku kekerasan, dan Berduka
disfungsional. Lima diagnosa tersebut tidak dapat terimplementasikan sebagian di karenakan
adanya yang tidak bias di terapkan dan di fasilitasi oleh yayasan. Kesimpulan penulis dalam
merawat pasien dengan halusinasi adalah membina hubungan saling percaya, bersikap sabar
mempertahan kan kebutuhan dasar klien, rekomendasi di tunjukkan kepada lahan
praktek,institusi, dan mahasiswa
menyadari potensi yang ada dalam dirinya, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang terjadi,
bekerja secara produktif dan dapat berkontribusi dalam komunitasnya (World Health
Organization/ WHO 2017). Menurut Kamus BesarBahasa Indonesia,sehat adalah keadaan bugar
dan nyaman seluruh tubuh danbagian lainnya. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
sensori persepsi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa. Menurut data yang diperoleh dari Pusat
Rehabilitasi Yayasan Islam Darul Iman At- Thorfiyah, Desa. Telaga Sari, Kec. Purwasari, Kab.
Karawang, pada 17 januari 2022 hasil penemuan kasus jiwa sekitar 35 orang, isolasi sosial
sebanyak 4 orang (9%). Harga diri rendah sebanyak 13 orang (40%). Halusinasi sebanyak 9
orang(28%). RPK sebanyak 7 orang (18%). Defisit perawatan diri sebayak 2 orang (5%),pasien
lebih dominan dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 26 orang danperempuan 9 orang.
Berdasarkan hasil pengkajian yang penulis lakukan pada klienyg mengalami Halusinasi dan data
yang di dapat antara lain. Klien mengatakan merasa tidak di hargai di saat klien sedang bekerja
istrinya selingkuh Klien mengatakan sering melihat bayangan yang aneh seperti melihat Isa
Almasih, makhluk jepang turun dari genteng, dan rekan kerja klien yang selalu mengajak klien
mengobrol seperti sering menanyakan kabar, dan mengajak klien untuk bekerja kembali di
tempat kuli bangunan nya dulu di Jakarta. Bayangan itu muncul saat klien sedang sendiri pada
pagi, sore, dan malam hari, klien mengatakan bayangan itu muncul selama 1-5 menit saat klien
sendiri, klien mengatakan sangat terganggu dengan bayangan tersebut, klien mengatakan
perasaan nya saat melihat bayangan itu klien merasa gelisah, dan juga klien sering mengobrol
dengan bayangan tersebut. Dan hasil masalah yang muncul adalah Halusinasi penglihatan dan
pendengaran, Isolasi social, Harga diri rendah, Resiko perilaku kekerasan, dan Berduka
disfungsional. Lima diagnosa tersebut tidak dapat terimplementasikan sebagian di karenakan
adanya yang tidak bias di terapkan dan di fasilitasi oleh yayasan. Kesimpulan penulis dalam
merawat pasien dengan halusinasi adalah membina hubungan saling percaya, bersikap sabar
mempertahan kan kebutuhan dasar klien, rekomendasi di tunjukkan kepada lahan
praktek,institusi, dan mahasiswa
Creator
Nadila Apriliani
Publisher
Repository Perpustakaan
Date
Januari 2022
Contributor
Fajar bagus W
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
Text
Files
Collection
Citation
Nadila Apriliani, “ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN DI YAYASAN PANTI SOSIAL DARUL IMAN AT-THORFIYAH PURWASARI KABUPATEN KARAWANG,” Repository Horizon University Indonesia, accessed November 21, 2024, https://repository.horizon.ac.id/items/show/752.